tag:blogger.com,1999:blog-77933048442989791182024-03-13T17:59:43.881+07:00한건미...시간이 시기에 돌아가면...
새러운 생활을 시작하자.!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.comBlogger146125tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-36097169594252038272015-12-04T12:39:00.000+07:002015-12-04T12:39:04.879+07:00Teruntuk Kedua Lelakiku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-JdvZ5T_GBe4/VmEm4NOYhjI/AAAAAAAAC1Y/DniuQYEHyNs/s1600/38.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-JdvZ5T_GBe4/VmEm4NOYhjI/AAAAAAAAC1Y/DniuQYEHyNs/s320/38.jpg" width="214" /></a></div>
<div>
<br /></div>
Hai kedua lelakiku, Fathi dan Said.<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
Bagaimana kabar kalian?</div>
<div>
Kalian dan kita terpisah jauh, namun hati kita merapat kan?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jangan tanyakan kenapa aku menulis hal remeh temeh ini.</div>
<div>
Hanya karena ingin, itu saja.</div>
<div>
Kalian adalah kedua lelaki yang datang dalam hidupku, setelah lelaki pertama memelukku erat semenjak tangisan pertamaku</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kepada kedua lelakiku,</div>
<div>
Aku ingin berbicara tentang sang lelaki pertama</div>
<div>
Ia jelas kalian kenal dekat, semoga.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Entah sejak kapan aku terus merenung</div>
<div>
"Bagaimana caranya dirimu bisa berubah dari seorang lelaki menjadi seorang Ayah?"</div>
<div>
Ayahku, dan juga ayah kalian adalah seperti kalian</div>
<div>
Seorang lelaki</div>
<div>
Ia mendominasi dunia, ia adalah pribadi yang utuh yang mau-maunya saja direcoki perempuan</div>
<div>
Ia yang biasanya makan sendiri mengurus urusan orang lain, harus mengurus urusan remeh temeh yaitu urusan kita, anak-anaknya</div>
<div>
Ia harus belajar menggendong</div>
<div>
Ia harus belajar memomong anak manakala ibunya sedang sibuk</div>
<div>
Ia yang harus belajar mengantar anaknya sekolah setiap pagi</div>
<div>
Ia yang harus belajar memikirkan masa depan anaknya</div>
<div>
Ia yang harus belajar mengurusi urusan anaknya</div>
<div>
Bukan urusannya</div>
<div>
Padahal tugasnya hanya satu, menafkahi istri dan anak-anaknya</div>
<div>
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
Darimana ia mau belajar untuk mengurusi urusan remeh temeh itu?</div>
<div>
Bagaimana ia bisa berubah menjadi seorang Ayah dari yang tadinya seorang lelaki?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hai, kedua lelakiku. Pernahkah kalian berpikir tentang itu?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ketika seorang perempuan berubah menjadi seorang Ibu, tiada yang menafikan prosesnya</div>
<div>
Ibu mengandung. Ibu melahirkan. Ibu menyusui</div>
<div>
Ada kontak fisik. Ada kontak batin. </div>
<div>
Sehingga Ibu layak mencerca ketika anaknya durhaka padanya.</div>
<div>
"Demi apa kau menafikan rasa sakit Ibu saat melahirkanmu dulu?"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi tidak dengan Ayah.</div>
<div>
Ia ditakdirkan untuk tidak punya rasa sakit fisik dengan kita, anak-anaknya.</div>
<div>
Dan bagaimana ia mendapatkan perasaan itu? </div>
<div>
Perasaan untuk merasa bahwa anak-anak di rumahnya adalah anak-anaknya?</div>
<div>
Dan ia seakan tidak berhak mencerca saat anaknya durhaka padanya</div>
<div>
Karena anaknya akan berkata "Di mana kau saat kami membutuhkanmu?"</div>
<div>
Padahal ia yang mencarikan sesuap nasi untuk anaknya</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hai kedua lelakiku.</div>
<div>
Kalian nanti juga akan bertransformasi.</div>
<div>
Dari seorang lelaki menjadi seorang Ayah.</div>
<div>
Ayah kalian mungkin tidak tahu bagaimana proses perubahan dirinya</div>
<div>
Kalian juga mungkin tidak akan diberi suruhan untuk belajar.</div>
<div>
Itu ada</div>
<div>
Tanpa kontak fisik</div>
<div>
Tanpa sakit fisik</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Maka,</div>
<div>
Berubahnya seorang lelaki menjadi seorang Ayah adalah proses yang luar biasa.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hai kedua lelakiku.</div>
<div>
Ia, akhirnya mendapati kalian berdua sebagai anaknya, anak lelakinya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Entah kenapa, bagiku hubungan antar anak lelaki dengan ayahnya adalah hubungan yang lebih romantis</div>
<div>
Bahkan dari hubungan anak perempuan atau laki-laki dengan ibunya, yang sudah sering diumbar.</div>
<div>
Hubungan kalian romantis, yang membuat aku-sebagai perempuan-iri.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalian romantis dalam diam</div>
<div>
Kalian romantis dalam usaha memahami ekspresi cinta ayah kalian</div>
<div>
Yang mungkin sangat susah dia ungkapkan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kalian romantis dalam waktu</div>
<div>
Dalam waktu panjang kalian terus berusaha menyatakan cinta</div>
<div>
Sadarnya diri kalian bahwa kalian mencintai ayah bukan terjadi dalam waktu 10 20 tahun</div>
<div>
Tapi bisa jadi hingga kalian berumur 50 tahun kalian baru tahu betapa kalian mencintai ayah kalian</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hubungan yang terlalu panjang</div>
<div>
Yang entah aku bisa menjalaninya atau tidak</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hai kedua lelakiku</div>
<div>
Anak perempuan selamanya adalah seorang anak kecil di hadapan ayahnya</div>
<div>
Tapi tidak dengan anak laki-laki</div>
<div>
Kalian tidak bisa selamanya menjadi menjadi seorang putra</div>
<div>
Pada akhirnya kalian menjadi lelaki dewasa di hadapan ayah kalian</div>
<div>
Dan cinta di antara kalian berubah menjadi cinta yang matang</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hai kedua lelakiku</div>
<div>
Ayah ibu kita tidak hanya mewarisi kita cinta</div>
<div>
Mereka juga berusaha mewariskan iman pada kita</div>
<div>
Meski katanya iman tak bisa diwariskan</div>
<div>
Mereka hanya bisa sedih jika anaknya berkelit</div>
<div>
Menjauh dari tugas mereka sebagai manusia</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mungkin mereka tidak menanyakan tadi kita makan apa</div>
<div>
Mungkin mereka tidak menanyakan tadi kita pergi dengan siapa</div>
<div>
Mungkin mereka tidak menanyakan siapa orang yang kita suka</div>
<div>
Kalian selalu ingat apa yang mereka tanyakan kan?</div>
<div>
Mereka hanya ingin itu dari kita</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hai kedua lelakiku.</div>
<div>
Buatlah hubungan kalian dengan lelaki pertamaku menjadi romantis</div>
<div>
Dengan cara apapun</div>
<div>
Sehingga aku pun turut merasakannya</div>
<div>
Biar aku juga belajar</div>
<div>
Bagaimana nanti agar lelaki keempatku juga romantis terhadap anak lelakinya</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yogyakarta, 4 Desember 2015</div>
<div>
Oleh kakakmu yang datang dari masa lalu</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-77935653748219807452014-08-19T11:12:00.003+07:002014-08-19T11:14:09.106+07:00Anggota Dewan yang Kusebut Ayah<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-11YkX8NXDW0/U_LOak23_II/AAAAAAAACgw/CAtbQeJuqzE/s1600/29.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-11YkX8NXDW0/U_LOak23_II/AAAAAAAACgw/CAtbQeJuqzE/s1600/29.jpg" height="267" width="400" /></a></div>
<br />
Selamat Pagi Pak Dewan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hari ini sudah tanggal sembilan belas agustus, tapi aku
tidak ingin berbicara tentang hari ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku ingin kembali mengingat kemarin.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ya, kemarin tanggal delapan belas agustus.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tanggal di mana aku terus berpikir apa yang bisa kuberikan untukmu di tanggal itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di tanggal tersebut katanya dirimu sudah dilantik sebagai
anggota dewan perwakilan rakyat daerah kota metro.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dan di tanggal tersebut pula usia pernikahan dirimu dan
ibuku sudah memasuki usia dua puluh tiga tahun.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat Pagi Pak Dewan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kemarin, di hari pelantikanmu itu, sepatu jenis apa yang kau
pakai?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apakah kau mengenakan sepatu baru yang kau beli khusus untuk
hari pelantikan tersebut?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Atau hanya mengenakan sepatu hitam lama yang kau semir
hingga terlihat baru?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku cenderung memilih yang kedua.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengar-dengar, semakin lancip sepatu hitam yang dipakai oleh
seorang birokrat atau politisi, semakin licin pula mereka terhadap jeratan
hukum.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat Pagi Pak Dewan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kemarin, pakaian apa yang kau pakai?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apakah jas setelan baru yang kau beli khusus untuk hari
pelantikan tersebut?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Atau jas setelan yang memang kau punya dan kau hanya kau
setrika rapi untuk acara itu?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku cenderung memilih yang kedua.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bahkan jikalau orang tak melihat seseorang dari
penampilannya, aku lebih suka kau mengenakan pakaian kasual yang biasa kau
kenakan saat mengantarku sekolah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat Pagi Pak Dewan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kemarin, makanan apa yang kau makan saat sarapan sebelum
berangkat pelantikan?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku dengar, ibuku memasakkan gurame, lele untuk syukuran
setelah pelantikanmu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pak Dewan, nanti mungkin kau akan makan makanan yang
harganya tak sebanding dengan porsinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nanti kau mungkin akan makan dengan table manner yang
membuatmu tak bisa menikmati makanan dengan baik.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi kuharap, jangan pernah lupakan nikmatnya belalang yang
sering kau goreng sendiri saat senggang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Atau nasi tiwul yang kadang kau lahap saat pergi ke rumah
ibumu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Atau juga setiap daging yang menempel di tulang yang tak
habis dimakan anak-anakmu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat Pagi Pak Dewan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kemarin, mobil apa yang kau kendarai untuk menuju ke tempat
pelantikan?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mobil xenia sport putih yang biasa kau pakai kan?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dan juga, aku cenderung suka kau tidak berniat membeli mobil
baru?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mobil dinas yang nanti mungkin akan kau dapat juga kuharap
dikembalikan setelah masa tugasmu selesai.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku tak banyak mengerti tentang anggaran dan sebagainya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi yang kutahu ada uang-uang rakyat di situ, yang
membiayai setiap langkahmu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat Pagi Pak Dewan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kemarin, saat sumpah pelantikan diikrarkan, apa yang kau
rasakan?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketika kita sama-sama menyampaikan materi tentang
syahadatain, sesungguhnya saat itulah kita juga diuji akan sumpah-sumpah lain
yang berkenaan dengan amanah kita.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tak ada sumpah yang lebih dashyat daripada syahadatain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi bukan berarti kita juga melenakan sumpah-sumpah lain
yang kita ucapkan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku harap, sumpah itu bagimu laksana syahadatain, yang
buatmu menangis tatkala belum juga bisa memenuhi janji yang terkandung dalam
sumpah tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat Pagi Pak Dewan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apakah kau mau tahu bagaimana perasaanmu saat kau diumumkan
terpilih sebagai anggota dewan?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Juga mendekati hari-hari di mana kau akan dilantik?</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sejak dulu aku sudah tahu bahwa kau bukan hanya milikku.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bukan hanya milik keluargamu yang terdiri dari ibu, aku,
said, fathi, lu’lu’, shofiyyah, dan syifa.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku tahu bahwa sibuknya engkau di siang-siang harimu,</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Itu untuk orang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tak tidurnya dirimu,</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Itu untuk orang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berkurangnya uang yang kau kirimkan padaku,</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Itu juga untuk orang lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kau milik masyarakat, meskipun mungkin hanya masyarakat
kecil di kota metro.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi aku tahu, bahwa itu berarti aku tak layak menuntutmu
lebih.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dan di sana pulalah, aku terlampau khawatir.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Terkadang aku hanya ingin dirimu tetap seperti ini, sebelum
kau dilantik menjadi anggota dewan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku ingin kau tetap menjadi orang yang bukan anggota dewan
tapi sesungguhnya sudah melaksanakan tugas sebagai anggota dewan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi sekali lagi—katamu—dakwah memintamu untuk bergerak
lebih maju.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku pun tahu bahwa kediaman, atau ketidaksediaan kita bergerak
di ranah birokris politis tak akan mengubah bangsa ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat, selamat untukmu yang sudah mau berjuang di kandang
macan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mungkin nanti kau akan masuk ke kandang yang lebih ganas dan
muram.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi buatlah aku bangga.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Buatlah aku bangga bahwa kesediaanmu itu memang bukan untuk
dirimu atau untuk kami—keluargamu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ajari kami untuk terus qana’ah dan tidak menuntut lebih atas
status sosialmu yang mungkin lebih tinggi di mata orang sekarang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ajari kami untuk tidak menuntut.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ajari kami untuk tidak jumawa dengan label sosial apapun,
sehingga tidak ada tuntutan sosial yang mesti dipenuhi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Selamat Pagi Pak Dewan yang Kusebut Ayah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika kau tahu, bahkan aku tak bisa menyebut siapa tokoh
idolaku selain dirimu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
2014년08월19일</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-11YkX8NXDW0/U_LOak23_II/AAAAAAAACgw/CAtbQeJuqzE/s1600/29.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a>Dalam jiwa di mana terpatri namamu, Ayah</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="”fullpost”">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-39232358556586585282014-07-20T09:46:00.001+07:002014-07-20T09:49:36.505+07:00Tentang Matari...<div style="text-align: justify;">
Tak layak sebenarnya jika ingin disebut pengejar matari. Tapi, izinkanlah saya bercerita sedikit tentang matari yang terus menerus coba saya--dan beberapa teman--kejar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
Ini tentang matari yang ternyata tak perlu saya kejar. Ini tentang matari yang mendatangi saya setiap hari, kecuali jika cuaca mendung.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ThPs77aSC1Q/U8soPxm1_nI/AAAAAAAACfk/qZIgp4HmklQ/s1600/20140713_063152.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-ThPs77aSC1Q/U8soPxm1_nI/AAAAAAAACfk/qZIgp4HmklQ/s1600/20140713_063152.jpg" height="300" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Matari terbit di belakang pondokan KKN-PPM UGM KTM-03, Samboja, Kalimantan Timur</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Foto di atas adalah foto matari terbit yang menyambut saya di pagi hari, di hari-hari pertama saya menginjakkan kaki ke tanah Borneo. Kaget, Ya! Karena selama ini untuk mencari matari terbit atau tenggelam, saya harus mendaki gunung, atau sekedar mencari tempat yang tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, alam ternyata tidak seangkuh itu. Ia sesungguhnya hadir di tengah-tengah kita, manusia. Ia menyapa kita setiap hari, namun memang seringkali kitalah yang terlalu sibuk dengan rutinitas kota ataupun kelegangan desa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i>"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." (Luqman: 18)</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan di ujung kepenatan kita menghabiskan hari, matari pun masih mau menyapa dengan pendar saganya. Menyelingi rerumputan yang tumbuh tinggi di depan rumahmu, juga melampaui bangunan-bangunan tinggi yang kau bangun.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-g4iiSh7Hczc/U8sro2c1oCI/AAAAAAAACf4/cKa6vdqX9Ik/s1600/20140718_175725.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-g4iiSh7Hczc/U8sro2c1oCI/AAAAAAAACf4/cKa6vdqX9Ik/s1600/20140718_175725.jpg" height="300" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Matari tenggelam di depan pondokan KKN-PPM UGM KTM-03, Samboja, Kalimantan Timur</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada akhirnya saya hanya tertohok. Di tengah keangkuhan ingin menaklukkan alam--terutama gunung--dan menaklukkan matari, ternyata keangkuhan saya dirobohkan oleh matari yang menyapa dengan gamblang di tengah kehidupan saya. Jauh di dalam tanah Borneo yang baru kali ini saya jejaki, dan saya sudah terlanjur cinta dengan matarinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Esok, ketika saya sudah akan melangkah jauh di atas bumi-Nya, saya berharap saya bisa memaknai bahwa alam bukan untuk ditaklukkan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tabik.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2014-07-20</div>
<div>
Kecilnya saya di atas luasnya Borneo.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-29285003812372253102014-07-03T23:10:00.002+07:002014-07-03T23:11:23.554+07:00Rendang, Mastin, dan Kacamata Pragmatik<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://rendangdenlapeh.com/wp-content/uploads/2013/12/Jual-Rendang-Online-Dalam-Kemasan-Dengan-Harga-Murah-Rasa-Enak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://rendangdenlapeh.com/wp-content/uploads/2013/12/Jual-Rendang-Online-Dalam-Kemasan-Dengan-Harga-Murah-Rasa-Enak.jpg" height="233" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">http://rendangdenlapeh.com/wp-content/uploads/2013/12/Jual-Rendang-Online-Dalam-Kemasan-Dengan-Harga-Murah-Rasa-Enak.jpg</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Suatu hari, saat Ummi saya bertandang ke Jogja, ia bertutur secara perlokusi.<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<i><b>Ummi</b> : Nduk, itu tolong makanan yang ada di kotak makan itu <b>dibuang aja</b>, udah ga enak soalnya.<br /><span style="font-size: x-small;">*Ummi saya membawa makanan yang ditaruh di kotak makanan, dan sudah basi di tengah perjalanan</span></i> </blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<i><b>Saya</b>: <b>Iya Mi</b>, nanti ya.</i></blockquote>
<div>
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekilas itu percakapan biasa, percakapan antara seorang Ibu dengan anak, di mana sang Ibu menyuruh anaknya untuk melakukan sesuatu. Ibu mengatakan A--dengan fungsi direktif (suruhan) termasuk di dalamnya--, si anak memahami kemudian berkata "Ya", sebagai langkah awal untuk melakukan apa yang disuruh si Ibu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada yang salah? Saya pikir juga tidak sampai beberapa hari setelahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;">
<i><b>Ummi</b>: Nduk, itu kemarin ada rendang di kotak makan yang kemarin, bisa buat makan teman sekontrakan.<br /><b>Saya</b>: Rendang yang di mana mi?<br /><b>Ummi</b>: Yang di kotak makan makanan basi itu, itu ada rendangnya masih enak? Kamu buang semua?<br /><b>Saya</b>: Lah iya, kan Ummi nyuruh semua makanannya<b> dibuang abis udah gak enak</b>.<br /><b>Ummi</b>: Kok<b> gak dilihat-lihat</b> dulu? Itu bikinan Mbah lo buat kamu</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai di sini saya baru merasakan ada titik poin yang kurang. Jika ditinjau dari sisi pragmatik, apa yang saya lakukan sesuai dengan yang diperintahkan kepada saya. Saya hanya disuruh untuk membuang makanan basi yang ada di kotak makan, bukan untuk melihat apakah masih ada makanan yang masih enak untuk kemudian dipisahkan dengan makanan basi. Apatah lagi untuk menemukan rendang yang ternyata bikinan nenek saya--yang dikemudian hari saya sesalkan kenapa saya tidak teliti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun dari sudut pandang penutur (<i>speaker</i>), ada maksud lain di balik perkataan perlokusinya. Yang Ummi saya maksud bukan <b>hanya untuk membuang</b> makanan yang ada di kotak makanan, namun juga <b>untuk memilah</b> jikalau ada makanan (baca: rendang) yang masih enak dimakan. Ada maksud dibalik maksud. Apa yang dimaksud bukan hanya yang terpapar secara eksplisit, tapi juga implisit. Maka dari itu mungkin cinta sulit dipahami, karena ia sering disampaikan secara implisit <strike>#abaikan #spoiler</strike>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sedangkan saya dari sudut pandang penerima (<i>hearer</i>) merasa tidak ada yang salah dari apa yang saya lakukan karena saya melakukan sesuai yang diperintahkan. Namun, di sinilah manusia ternyata harus mengulik makna dari apa yang orang lain sampaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Peristiwa seperti ini jelas sering kita temui bukan? Kita berbicara A, tapi orang lain menanggapi B. Sebelum saya mendalami pragmatik--meski belum terlalu paham sampai sekarang--saya merasa kesalahpahaman yang sering kita alami di kehidupan sehari-hari ya memang karena itu adalah hal yang wajar terjadi, mengalir begitu saja di dalam perkataan manusia. Dan saya baru merasakan, setiap proses komunikasi yang kita alami, dengan kesalahpahaman-kesalahpahaman-nya, adalah fenomena pragmatik yang terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Well</i>, saya tidak ingin memberi kuliah di sini, tapi #<i>FYI </i>Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca (George Yule dalam <i>Pragmatics</i>, 1996 halaman 3). Pragmatik boleh dikatakan satu bidang dengan semantik (kajian tentang makna), namun jika semantik hanya berkutat pada struktur dan tata bahasa, maka pragmatik lebih mengedepankan konteks, situasi yang mempengaruhi tuturan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita, dalam hidup berbahasa dan berkomunikasi, ternyata mesti memahami apa yang sebenarnya orang maksud dengan tuturan ataupun tulisannya. Seringkali kita menyalahi maksim relevansi dalam komunikasi kita. Kita bicara A, namun orang lain malah mengalihkan pembicaraan menjadi B. Akibatnya, proses transfer makna itu menjadi tidak sempurna. Hal ini jika tidak diperhatikan, tentu akan berakibat fatal, misalnya jika seorang guru menyampaikan sesuatu namun ditanggapi salah oleh muridnya. Pemilihan kata, intonasi, kejelasan lafal, bahkan juga gerak-gerik tubuh harus diperhatikan agar orang lain mengerti apa yang kita lakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, apakah hal yang baku tersebut, semisal kerelevansian yang telah saya sebutkan di atas, mesti dipatuhi setiap saat? Tentu tidak. Bayangkan saja jika dunia ini hanya berisi orang-orang yang berbicara dalam bahasa baku, jelas, dan tak memiliki unsur ketaksaan (ambiguitas). Bosan? Iya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ilm-ejWgiLQ/U7V6jxQ78hI/AAAAAAAACe8/nReY0zZyovA/s1600/Fenomena+iklan+Mastin+(18).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-ilm-ejWgiLQ/U7V6jxQ78hI/AAAAAAAACe8/nReY0zZyovA/s1600/Fenomena+iklan+Mastin+(18).jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">http://forum.winpoin.com/attachment.php?aid=3390</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sering liat meme di atas? Fenomena iklan Mastin--obat herbal sari kulit manggis--yang baru-baru ini menjadi sangat populer karena 'keunikan'nya membuat orang saat ini membicarakannya di berbagai media sosial. Meme di atas menggunakan kalimat sakti iklan Mastin <b>"Kabar Gembira"</b> dan <b>"Kulit Manggis kini ada ekstraknya"</b> dan potongan gambar Prabowo Subianto dan Joko Widodo, dua kandidat calon presiden kita mendatang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada ketidakrelevansian di sini. Saat Jokowi menanyakan "Pak Bowo, aku punya <b>kabar gembira!</b>", kita sebagai pembaca tentu saja mengira mungkin kabar gembira yang dimaksud berkisar tentang urusan kenegaraan, mengingat kedua tokoh ini adalah calon presiden Indonesia 2014-2019. Pemaknaan terkadang tidak bisa dipahami hanya secara literal namun juga penting untuk mengetahui siapa yang bertindak di sana sehingga kita bisa merinci makna apa yang ingin mereka sampaikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan orang tentu saja tergelak ketika akhirnya Jokowi mengeluarkan <i>punch line</i>-nya "<b>Kulit MANGGIS</b> kini ada ekstraknya". Ada ketidakrelevansian di sini. Mengingat latar belakang kedua tokoh, kabar gembira yang diharapkan tentu bukan hanya berkisar tentang "Kulit Manggis". Dan lagi, fakta bahwa kulit manggis memiliki ekstrak yang berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan bukan lagi hal baru sehingga bisa menggembirakan. Namun, maksim relevansi ini yang kemudian dilanggar--tentu saja oleh pembuat meme--dan justru menimbulkan gelak tawa. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, aturan-aturan ideal berbahasa yang terdapat dalam buku-buku teori linguistik selama ini tentu saja tidak harus dipatuhi selamanya. Toh, kita tahu bahwa tidak ada hal yang ideal atau sempurna kan? :D Penyimpangan-penyimpangan aturan berbahasa seringkali kita langgar bukan untuk mendistorsi makna yang ingin kita sampaikan, tapi karena ingin membuat orang lain tertawa mendengar apa yang kita sampaikan. Ketidaknyambungan terkadang berarti untuk menyambung ketegangan yang terjadi antara penutur dan pendengar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, tulisan ini bukan untuk menghakimi secara teori fenomena pragmatik yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Selamat mematuhi kaidah-kaidah berbahasa jika Anda ingin pendengar Anda tidak salah paham dengan yang Anda katakan, dan selamat melanggar kaidah-kaidah berbahasa untuk memecah ketegangan yang terjadi saat kita berinteraksi dengan orang lain. Dan Selamat bersabar untuk tidak nyinyir dan gampang mengejek jika ada satu fenomena menarik yang ada di sekitar kita, karena masyarakat Indonesia rupanya makin pintar 'nyinyir'.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tabik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam rengkuhan skripsi.</div>
<div style="text-align: justify;">
2014-07-03</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-87120866551290226042013-12-03T00:46:00.002+07:002013-12-03T00:46:26.013+07:00...Menguping<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://m.eet.com/media/1161222/hearing_difficulties.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="183" src="http://m.eet.com/media/1161222/hearing_difficulties.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://m.eet.com/media/1161222/hearing_difficulties.jpg">http://m.eet.com/media/1161222/hearing_difficulties.jpg</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>"Hidup kutipan hidup kupingan... Sudahlah."</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak kapan? Entah. Tapi memang sejak saya punya kebiasaan dudu (bukan nongkrong) di warung kopi, tiba-tiba kebiasaan <i>'...menguping' </i>saya muncul. Jelas ini bukan disengaja. Saya duduk sendirian sembari menghirup aroma kopi dan orang di depan atau di samping saya ngobrol ngalur ngidul, bagaimana saya bisa menutup telinga saya? Eh, jujur saya sudah mencoba untuk tidak <i>'...menguping' </i>dengan mendengarkan lagu lewat earphone, tapi ya toh tetap saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hidup kita itu <i>'...menguping'</i> ya? Kita lalu lalang di muka bumi ini setiap waktu dan berlintasan dengan banyak orang di setiap waktu itu juga. Kita melihat, dan kita mendengar apa yang orang lain lihat dan orang lain bicarakan. Tidak meniatkan, tapi toh akhirnya 'ter'lihat atau 'ter'dengar. Dan hidup kita berjalan tanpa privasi penuh, yang mungkin melatarbelakangi era dunia digital tanpa privasi saat ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, saya <i>'...menguping'</i>.<i> '...menguping'</i> apa?</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah, pernah saya <i>'...menguping' </i>perbincangan beberapa orang laki-laki dan satu perempuan tentang seks. Awalnya sih mereka tak berniat bercerita tentang itu. Telinga saya mulai tergerak ketika mereka membicarakan orang-orang golongan saya--jilbab rok lebar naik motor tanpa liat <i>speedometer</i>. Lalu perbincangan beralih menjadi masalah seks. Salah satu <i>quote</i> yang masih saya ingat adalah, 'Jadi ada anggapan, kalau seks itu sebenarnya cara kita mendekatkan diri kepada Tuhan.' Kira-kira seperti itu redaksinya. Terhenyak? Tidak juga sih. Di novel "The Da Vinci Code" sudah pernah dijabarkan berbagai macam ritual sekte-sekte yang menghalalkan seks sebagai perantara antara manusia dengan Tuhan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa iya ya? Mungkin. Karena dalam Islam pun, menikah disebut sebagai setengah <i>dien</i>, setengah agama meskipun menikah bukan diniatkan untuk hal 'itu' saja. Menikah adalah pijakan awal di mana ibadah-ibadah maghdhah maupun ghairu maghdhah baru bisa terlaksanakan kalau sudah menikah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ia berkata lagi, 'Karena seks dianggap sebagai perantara manusia menuju tuhannya, maka wajar kalau sebenarnya berhubungan badan itu sakral, dapat dilakukan ketika sudah menikah...' Lalu perbincangan beralih menjadi hal-hal terkait pernikahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tak mengiyakan, tak juga menegasikan. Dalam hati saya cuma berkata, apakah ia berkata atas dasar pengalaman atau baru sekadar hipotesis? Wallahu a'lam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pernah juga saya menguping segerombolan laki-laki dan seorang perempuan--lagi lagi--berbincang tentang novel. Masing-masing dari mereka membawa satu novel, dan setiap orang mempresentasikan analasis mereka terhadap novel yang mereka punya. Yang saya tahu--dan sempat saya kuping--salah seorang dari mereka mendiskusikan novel Leo Tolstoi, Anna Karenina, buku yang selalu masuk list saya tapi belum pernah saya baca. Oke, saya tak dengar analisis mereka, karena--sekali lagi--saya hanya <i>'...menguping'</i>. Obrolan mereka adalah hal yang biasa di fakultas saya, bahkan sering menjadi bahan untuk skripsi. Tapi tetap saja telinga saya tergerak meski tak awas mereka berbicara apa. Yah, salah sedikitnya mereka juga membicarakan tentang enkranisasi (pembuatan film menjadi novel, dan sebaliknya). Sayang, dari sekelumit yang saya dengar tampaknya mereka tidak menganalisis karya-karya sastra tersebut dengan teori-teori sastra yang ada. Wajar sih, mungkin background mereka bukan berasal dari sastra.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu apa lagi ya? Barusan sih saya <i>'...menguping' </i>lagi perbincangan segerombolan lelaki--tanpa perempuan--yang saya tak tahu tentang apa. Saya menutup telinga saya dengan earphone dan lagu, dan hanya sekelumit yang saya dengar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tepatnya, "Gua mah ngerjain skripsi H-1 sebelum sidang. The Power of Kepepet bro." kira-kira begitulah redaksinya. <i>Hosh</i>, dan itu yang membuat telinga saya bergerak. Gila nih orang, segimana-gimananya saya yang sering mengerjakan makalah uas dalam waktu H-3 atau H-4 jam sebelum waktu kumpul, tak pernah saya kepikiran untuk mengerjakan skripsi H-1! Jadi apa nanti skripsi saya?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oke, saya mengakui kekuatan dari kepepet ini, tapi saya tak mau analisis saya asal-asalan untuk skripsi, karya tulis ilmiah yang mungkin menjadi titik tolak pemikiran saya ke depannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan ya, <i>'...menguping'</i> yang sempat saya arsipkan hanya itu. Sudah jelas saya terlalu sering <i>'...menguping' </i>dan lupa untuk mendokumentasikannya. Pertanyaannya, untuk apa memang?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan lagi, saya mendapat satu inti dari <i>'...menguping'</i> ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<i>"Kita tidak '</i>...menguping'<i> ketika tidak ada satu hal yang menggerakkan minat telinga kita. Kenapa kita bergosip hanyalah karena telinga kita tertarik minatnya pada suatu hal, bukan pada semua hal. Maka, kita pun masih punya privasi disebabkan tidak semua hal dari orang lain menarik minat kita. Hanya sebagian kecil, yang mampu menggerakkan telinga kita."</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tabik.</div>
<span class="”fullpost”">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-23613138527148458282013-10-04T21:16:00.004+07:002013-10-04T21:16:50.259+07:00Agar Inovasi Tak Berhenti Pada Ide<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-C-2pX1TZ6CQ/Uk7NsAEwlHI/AAAAAAAABTI/WbWWsFklaUM/s1600/ide.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="387" src="http://4.bp.blogspot.com/-C-2pX1TZ6CQ/Uk7NsAEwlHI/AAAAAAAABTI/WbWWsFklaUM/s400/ide.gif" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://www.peterlim-mba.com/files/motivation/23-kreatif-inovatif.gif">http://www.peterlim-mba.com/files/motivation/23-kreatif-inovatif.gif</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Berbicara tentang inovatif bukan hanya tentang perkembangan
teknologi baru yang ‘inovatif’, tapi tentang ide, pikiran, dan filosofi yang
meresap dalam hidup manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Selama ini, kita cenderung mengorelasikan kata ‘inovatif’ dengan ‘teknologi’.
Seakan-akan, yang perlu inovasi itu hanyalah teknologi bendawi. Padahal,
sejatinya yang terus berinovasi adalah pikiran manusia, teknologi atau
kebendaan itu hanyalah buah dari inovasi manusia. Inovasi berputar dalam otak
manusia, dan mampu membuahkan pikiran baru yang bersifat non-bendawi, atau juga
yang bersifat bendawi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span></div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tentu saja benda-non-bendawi ini tergantung dalam filosofi atau
pandangan hidup suatu bangsa. Sebagai contoh, saya ambil filsafat orang Korea.
Ciri utama filsafat Korea adalah praktis, pragmatis, dan materialis. Korea
banyak mengambil langkah-langkah inovatif untuk memperbaiki keadaan negerinya,
dan pemikiran inovatif tersebut pada akhirnya selalu berbuah hasil yang
materialis. Inovasi yang terus dilakukan dalam bidang teknologi untuk menopang
ekonomi jelas menghasilkan gadget-gadget canggih yang mampu menarik perhatian
banyak orang. Dan hasil dari pemikiran inilah yang berupa material—uang—yang pada
akhirnya membuat mereka meraih kebahagiaan. Inovasi untuk kebahagiaan, dan
kebahagiaan itu berupa material, bukan terletak di hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tentu saja bukan material yang diharapkan dari inovasi-inovasi. Masyarakat
yang inovatif akan menghasilkan peradaban yang maju dan bermoral, dan
keuntungan material hanyalah salah satu dampaknya. Dan ketika ini sudah
disadari, langkah inovatif apa yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalah
monoton negeri ini? Yang berkisar di antara perebutan kekuasaan, satir politik,
kesenjangan ekonomi, kleptokrasi, dan lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Sebelum menuju langkah inovatif, yang harus dipikirkan adalah
bagaimana memunculkan pikiran inovatif it</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">u. Manusia dengan anugerah akal yang
disematkan padanya, juga diberikan pikiran kritis yang akan muncul jika melihat
sesuatu yang tidak sesuai dengan jalan pikirannya. Pikiran kritis ini bagaikan
pisau, jika tidak pernah digunakan maka ia akan tumpul, kehilangan daya kritis.
Sedangkan jika terus digunakan maka pikiran kritis akan terus berkembang, yang
menjadi cikal bakal pikiran inovatif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Namun daya kritis ini akan berhenti pada kritik-kritik normatif
jika tidak ada kemauan belajar pada diri manusia. Perwujudan daya kritis
menjadi inovasi, membutuhkan pengetahuan agar inovasi itu bisa menimbulkan
manfaat bagi banyak pihak. Dan perwujudan inovasi ini menjadi buah pikiran atau
materi jelas membutuhkan pengetahuan praktis. Jika tidak ada kemauan untuk
terus belajar, maka pikiran kritis ini hanya akan berhenti pada tataran kritik,
tanpa saran dan realisasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan di sinilah yang penting, inovasi-inovasi yang ada itu untuk
apa? Inovasi lahir setiap hari dari pikiran kita, namun jika tidak ada satu
frame tujuan dan cita-cita yang pasti, maka inovasi ini akan meloncat ke luar
namun segera menghilang. Perlunya tujuan dan cita-cita yang pasti—pribadi maupun
komunal—adalah untuk mewujudkan inovasi menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat
bagi manusia.<o:p></o:p></span></div>
<span class="”fullpost”">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-71633261240321238442013-09-23T22:50:00.001+07:002013-09-23T22:50:25.425+07:00Ketika Jam Setengah Enam Sore di Tempatmu Berarti Terlambat di Kalenderku<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-aA__yV9Dcew/UkBjEfPLlKI/AAAAAAAABP4/Ktf04DvZbPc/s1600/581056_10200545940632725_229725374_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="312" src="http://3.bp.blogspot.com/-aA__yV9Dcew/UkBjEfPLlKI/AAAAAAAABP4/Ktf04DvZbPc/s320/581056_10200545940632725_229725374_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
masih jam setengah enam sore di tempatmu<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
dalam jarak dan ruang yang berwaktu ini kita berkaca</div>
<div>
oh ya, aku dan kau tak terpisah dalam maya ya?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
masih jam setengah enam sore di tempatmu</div>
<div>
entah terlambat entah tidak</div>
<div>
rasanya jari ini tak tergerak</div>
<div>
hanya untuk ucapkan...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
kuakui aku lupa...</div>
<div>
sedih sekali melihat jejaring sosial harus mengingatiku akan hari jadimu</div>
<div>
sedih sekali mengingat otakku tak mampu lagi berbagi ruang untukmu</div>
<div>
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
dan ketika ingatan ini kembali datang,</div>
<div>
terlambatkah ucapkan itu?</div>
<div>
ah, apalah arti ucapan, kata seseorang</div>
<div>
ketika hari jadi itu seperti hari-hari lain yang berlalu</div>
<div>
hanya berbunyi gong sebentar, penanda kau pernah lahir di tanggal yang sama</div>
<div>
<br /></div>
<div>
dan ketika aku tak ucapkan apapun,</div>
<div>
salahkah aku?</div>
<div>
ah, apalah yang bisa kuperbuat</div>
<div>
dalam raga yang terpisahkan jarak dan waktu ini</div>
<div>
aroma camomilemu yang kau kirim melewati cahaya</div>
<div>
dan apalah yang bisa kuberi</div>
<div>
sehelai kartu pun selalu terlupa</div>
<div>
ya, andai sehelai kartu itu tiba pada waktunya</div>
<div>
mungkin tak terlalu sebersalah ini</div>
<div>
<br /></div>
<div>
dan kita masih berpuisi seperti ini</div>
<div>
saling menyinggung satu sama lain, tanpa pernah menunjuk langsung</div>
<div>
mungkin ini jalan kita</div>
<div>
menyambung rasa lewat larik</div>
<div>
kalau kau tahu</div>
<div>
aku bahkan tak sanggup menuliskan,</div>
<div>
'Selamat hari jadi'</div>
<div>
di cahaya yang pasti lewat di mataharimu...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Yogyakarta, 23 September 2013</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
'Selamat milad aein'</div>
<div>
Moga kata tak libas dilinda kibas<br />
Maaf untuk foto yang tak terizin tampil :)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-5889561302309125722013-08-01T07:09:00.001+07:002013-08-01T07:09:30.344+07:00Yang Berjalan dan Berbicara Terlebih Dahulu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-HRNhHB_wLZY/Ufmmd8ksndI/AAAAAAAAA14/FXHxHAGRYVI/s1600/%E5%85%84-red.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-HRNhHB_wLZY/Ufmmd8ksndI/AAAAAAAAA14/FXHxHAGRYVI/s1600/%E5%85%84-red.png" /></a></div>
<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: "맑은 고딕"; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Karakter di
atas bermakna ‘kakak laki-laki’</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">. Tanda kotak di atasnya berarti mulut dan dua
garis di bawahnya berarti kaki. Seseorang yang berjalan (dengan kaki) terlebih
dahulu dan memimpin dengan kata-kata, terlebih ketika sang ayah tidak ada, ia
adalah kakak (laki-laki).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dalam budaya
kita, agak sulit dipahami apa relasi antara mulut dan kaki sehingga bisa
membentuk makna kakak. Tapi bagi orang China—yang kita disuruh berguru sampai
ke sana—seorang kakak itu bukan hanya sekedar orang yang lebih tua daripada adiknya,
tapi seseorang yang berjalan atau memimpin lebih dulu. Seorang kakak menjadi
contoh ketiga setelah Ayah dan Ibu, bagi adik-adiknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"></span></div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Namun, dalam
budaya yang menggurita dan mengglobal ini, adakah makna ‘kakak’ tersebut
dipahami sama sebagaimana dahulu? Apakah seorang ‘kakak’ masih menyadari bahwa
dirinya adalah contoh bagi adik-adiknya, yang secara tak sadar hampir setiap
perilakunya akan dicontoh? Ataukah, di masa di mana seseorang tidak lagi
menjadi seorang ‘kakak’ maupun adik, apakah ia kehilangan sebuah peran di mana
ia harus belajar menjadi seorang teladan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Saya pun—sebagai
seorang kakak—sering merasa tidak sadar bahwa apa yang saya lakukan dicontoh
oleh adik-adik saya. Saya menyukai artis A, ternyata adik saya pun begitu. Saya
ingin pergi ke sini, adik saya pun ingin juga mengikuti jejak kakaknya. Bahkan
tanpa disadari, riwayat hidup saya yang menempuh kuliah di universitas A,
kemarin sempat pergi ke negara B, dipromosikan oleh mereka, membuktikan bahwa
mereka mencerna penuh tingkah laku saya dan ingin mencoba mirip seperti
kakaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Dan mungkin
jawaban dari pertanyaan, kenapa saat ini Indonesia seakan tidak memiliki
teladan (pemimpin) yang baik, adalah karena kebanyakan dari kita lupa bahwa
kita adalah seorang kakak, lupa bahwa kita adalah seorang teladan yang dicontoh
orang lain. Apalagi yang bisa dicontoh oleh seseorang ketika ayahnya sibuk
bekerja, ibunya pun begitu, dan kakaknya seperti begitu saja meninggalkannya? Seperti
orang bilang, rumah adalah tempat pembelajaran pertama. Memang, entah itu
pembelajaran baik maupun buruk. Dan lagi, ketika ia mencoba mencari
pembelajaran di luar, yang ia temui adalah ironi bangsa yang terus merasa
kekurangan pemimpin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Menjadi seorang
teladan memang bukan hal yang mudah. Merujuk kembali ke makna karakter China di
atas, posisi seorang ‘kakak’ adalah menjadi pemimpin, terutama ketika sang ayah
tidak ada. Ini bukan permasalahan seorang ‘kakak’ menyalahkan ayahnya karena ia
tak ada untuk menjadi seorang pemimpin, tapi karena ini adalah tugas seorang ‘kakak’
ketika sang ayah tidak di tempat. Kalau kata orang China bilang, inilah yang
mereka lihat selama beratus-ratus tahun sebelum tulisan tersebut dibentuk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Pada akhirnya,
keteladanan itu menjadi tugas kita, baik bagi seorang kakak, seorang adik,
maupun yang bukan seorang kakak maupun adik. Kita tidak menyalahkan para pendahulu
kita yang telah tiada dan kini tidak bisa lagi memberikan pelajaran kepada para
penerusnya, dan juga bukan perkara menyalahkan ‘ayah-ayah’ sekarang yang tidak
menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Karena itu berarti, saatnya bagi
seorang ‘kakak’ untuk menjalankan tugasnya memimpin ‘adik-adik’ di belakangnya,
hingga nanti sampai ‘adik-adik’nya bisa berjalan sendiri dan menjadi seorang ‘kakak’.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Tabik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><br /></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;"><i>Setiap dari kita adalah manusia yang berjalan dan berbicara lebih dulu dibandingkan manusia lainnya. Meski kita juga entitas yang berjalan dan berbicara setelah melihat orang lain.</i></span></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">2013-08-01<o:p></o:p></span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-bidi; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: major-bidi; mso-fareast-font-family: 바탕; mso-fareast-language: KO; mso-hansi-theme-font: major-bidi;">Teruntuk adik-adikku yang telah dan akan terus
menjadi seorang ‘kakak’</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-61711868157905574282013-07-21T21:10:00.000+07:002013-07-21T21:26:15.834+07:00Profesionalisme Secepat Kilat<blockquote class="tr_bq">
<i>Tidak ada masa singkat yang bisa ditempuh oleh seseorang untuk menjadi seorang Profesional.</i></blockquote>
<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu Nug, menceritakan kisah ini kepada saya--lebih tepatnya kami. Saat penyeleksian guru untuk ditempatkan di SMK Alat Berat, terpilihlah sekitar 8 orang yang dirasa layak untuk mendapat amanah ini, dari total kuota 9 orang. Kenapa begitu sulit? Kenapa begitu sedikit? Jawabannya adalah karena mahasiswa saat ini--yang diseleksi tersebut--begitu menjunjung profesionalitas sehingga tak mau kalau ke'profesional'an mereka hanya dihargari tiga setengah juta rupiah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya rasa itu cerita yang tak lagi baru, mengingat kisah-kisah seperti itu mungkin akan sering ditemui di berbagai tempat. Mahasiswa baru lulus, sudah merasa diri mereka profesional dan kurang jika hanya mendapat gaji sekitar 3-4 juta per bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Profesionalisme secepat kilat. Profesionalitas yang tak lagi dipengaruhi variabel waktu dan latihan, kini rasanya bisa didapatkan dengan begitu mudah. Bukan. Tapi sebelum itu, rasanya ada pergeseran makna 'profesionalitas' di sini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan lagi dimaknai sebagai ahli dalam bidangnya, menjunjung tinggi etos dan prinsip, tapi dimaknai dengan seberapa besar uangnya. Pragmatis? Ya, miris! Tanpa menampik apa yang telah diberi oleh universitas, apa yang didapat oleh mahasiswa di bangku perkuliahan masih sebatas teori. Universitas sebagai menara gading belum lagi bisa menyentuh nilai-nilai nyata yang ada di dunia kerja ataupun masyarakat. Jadi, layakkah <i>fresh graduate </i>dianggap sebagai seorang profesional?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jujur saja, saya masih merasa apa yang saya pelajari di bangku kuliah ini adalah sesuatu yang masih abstrak. Yang hingga saat ini saya heran kenapa saya harus mempelajari hal tersebut? Kenapa ada mata kuliah seperti itu? Dan apakah itu akan berguna ketika saya bekerja nanti? Dalam satu kata, jelas saya belum profesional, meraba-raba arti dari perkuliahan yang saya pelajari saja saya belum mampu, bagaimana saya mau menganggap diri saya profesional?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya saya mengerti kenapa mahasiswa-mahasiswa Korea getol mengikuti program exchange, belajar bahasa (biasanya bahasa Inggris), ataupun internship hingga ke luar negeri. Untuk menjadi profesional, mereka sadar bahwa mereka tak bisa mengandalkan sistem saja. Merekalah yang harus aktif mencari berbagai program tempat mereka bisa ditempa dan menempa diri, sehingga ketika lulus eksistensi merekalah yang akan dilihat, bukan sekedar darimana mereka lulus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sayangnya kita masih sangat tergantung sistem. Nama universitas unggulan seakan sudah menjadi jaminan bahwa kita akan memegang posisi terbaik, tanpa mencoba mempraktekkan apa yang kita telah dapatkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Imam An-Nawawi memang telah berhasil menyelesaikan menulis kitab Riyadush Shalihin pada usia muda. Tapi mudanya usia tersebut bukan berarti keprofesionalannya juga ditempuh dalam waktu yang sebentar. Ketika berusia 19 tahun dan dibawa oleh ayahnya ke Damaskus, selama dua tahun beliau tidak bisa tidur nyenyak karena ingin mendalami semua pelajaran yang diberikan di madrasah.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<i>Usianya memang muda namun masa pembelajaran ternyata tidak bisa berusia muda juga. </i></blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<i>Zaman memang semakin instan, tapi pembelajaran tidak pernah bisa instan </i></blockquote>
<br />
Tabik.<br />
2013-07-21Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-12814967746260660132013-07-20T22:42:00.000+07:002013-07-20T22:42:16.375+07:00#NegeriSaya How Are You, Indonesian Maritim?I was wondering, how my country's maritim is now? No, I was thinking that I can't imagine at all this idiom, "Our ancestral was a sailor."<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Nenek moyangku seorang pelaut</div>
<div>
Gemar mengarung luas samudra</div>
<div>
Menerjang ombak tiada takut</div>
<div>
Menempuh badai sudah biasa...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
FYI, I search that lyric on google..! Gosh, my grandfather always sang that song when I was a child, but now I forgot all. WHY?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Maybe because I can't even imagine what does it mean, "Our ancestral was a sailor."</div>
<div>
I live in land--nor the rice field, and went to the beach twice in one year, when I got vacation. And because I was still child, I can't know how sailorman's life is. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
It's ironic when remembered that my--our--country is 1/4 land and 3/4 sea. But when Soeharto lead this country 15 years ago, it is said that he was focused just on agrarian potency, forgetting 75% Indonesia's maritim potency. Green Revolution, something which always come in school books. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
I didn't realize that I have forgotten this idiom, "Nenek moyangku seorang pelaut." but now I realized.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-NoFVIcZH8wI/UeqoXozaB9I/AAAAAAAAAvU/JIktk8OGhU8/s1600/20130720_134843.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="http://1.bp.blogspot.com/-NoFVIcZH8wI/UeqoXozaB9I/AAAAAAAAAvU/JIktk8OGhU8/s400/20130720_134843.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">One display at ARTJOG 13 which took 'Maritim' theme</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<a name='more'></a>A long time ago, sea is living us. Sea was a harbour, which connect one continent with the others. People knew other lands through sea and harbour, knew how to do bussiness. Through the sea, spieces in East World can be tasted by West people. Although through the sea, people started to colonize other lands. </div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-c2SWMA8ihz0/UeqpjEuxdQI/AAAAAAAAAvk/ZezaecfmtEw/s1600/20130720_134019.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="http://2.bp.blogspot.com/-c2SWMA8ihz0/UeqpjEuxdQI/AAAAAAAAAvk/ZezaecfmtEw/s400/20130720_134019.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Floating Continent--show us that human lives on the earth which is floating on the sea. Sea is the basic </td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-xp4n4us3urQ/UeqqNl5VgWI/AAAAAAAAAvs/Ce_IMmA9s2Y/s1600/20130720_142524.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/-xp4n4us3urQ/UeqqNl5VgWI/AAAAAAAAAvs/Ce_IMmA9s2Y/s400/20130720_142524.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Actually human's life is same with ship wandering. Sailing the life, which will stop one day</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Even Indonesia's man, have shown their respect to the sea, offer a sacrifice to sea's God (I don't say that it is truly right), show us that actually human has known that sea is not a thing that you can ignore. There is a power, there is a potency, there is a life there. Just standing in front of sea with its big wave, made me feel small as a human. <i><b>Human is nothing, but claim theirself as something.</b></i></div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-idqzMdSDziU/UeqrlICKAtI/AAAAAAAAAv8/cEuiKvuuv50/s1600/20130720_141637.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-idqzMdSDziU/UeqrlICKAtI/AAAAAAAAAv8/cEuiKvuuv50/s400/20130720_141637.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pasir Island, in the edge of Indonesian archipelago, just facing their coral extinction</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Indonesia now has lost both, sea and land. We can't pride anymore our maritim area which is 3/4 of Indonesia, just printed on material books. Nor the land, since people start to throw rice--without any reason, without thinking that it is made by the sweat of farmer's brow (include me). </div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-T4tJWu3lkQs/UeqthzWKtdI/AAAAAAAAAwM/5z-lR9rxYMA/s1600/20130720_144057.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="http://2.bp.blogspot.com/-T4tJWu3lkQs/UeqthzWKtdI/AAAAAAAAAwM/5z-lR9rxYMA/s400/20130720_144057.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Human'swandering about this land, this life--Lunang</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<i>Lunang adalah sebuah kisah mengenai sebuah pencarian...</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
<i>Lunang adalah sang nusantara....</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
<i>Lunang adalah sebuah kisah mengenai pencarian.</i></div>
<div>
<i>Yang dibangun dari pengalaman kami; bahwa menelusuri bekas kota-kota bandari di masa lampau, menjajaki peninggalan kejayaan kota-kota di pantai utara Jawa, atau menyanyikan lagu "Nenek Moyangku Seorang Pelaut" sejak kecil ternyata tak cukup mampu membawa kami memahami apakah itu hidup dengan adab kelautan.</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
<i>Lunang adalah sebuah kapal kecil,...</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
<i>Lunang, adalah sang peradaban laut yang mungkin sedang kita cari, itu pun jika kita memang bisa menemukannya</i></div>
<div>
<i>--at Lunang's quote</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
Tabik.</div>
<div>
2013-07-20</div>
<div>
After visiting ARTJOG13, Taman Budaya Jogjakarta</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-4Oe7-VWIGdU/UeqvVdvP8tI/AAAAAAAAAwc/GenbUAzc3tY/s1600/20130720_144308.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="http://3.bp.blogspot.com/-4Oe7-VWIGdU/UeqvVdvP8tI/AAAAAAAAAwc/GenbUAzc3tY/s400/20130720_144308.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">ARTJOG 13</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-26688612794952214192013-06-18T00:10:00.002+07:002013-06-18T00:10:47.200+07:00Poisoned by...<blockquote class="tr_bq">
<i>"Kadang kita berpikir kita tak bisa di sana dan di sini, dan pikiran itu merayap merasuki diri kita hingga kita lupa kita bisa berubah."</i></blockquote>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
#Cafe_Maniac, mungkin itulah penyakit yang sedang saya alami saat ini. Bukan, bukan masalah saya sedang menggandrungi kafe, tapi tentang ketergantungan saya terhadap (suasana) kafe.</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-6Jn3Sngpf4k/Ub9CWeI7llI/AAAAAAAAAh0/JWO4yi4AJgA/s1600/20121027_134833.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://2.bp.blogspot.com/-6Jn3Sngpf4k/Ub9CWeI7llI/AAAAAAAAAh0/JWO4yi4AJgA/s400/20121027_134833.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya akui ritme hidup saya saat ini agak berantakan. Saya bagaikan robot. Pagi sampai sore di kampus, mengurus kuliah maupun tetek bengek lainnya. Malam mengajar, dan sampai pagi buta harus berkutat dengan huruf kotak-bulat [baca: huruf Korea] dan harus menerjemahkannya. Lelah, iya. Terkadang saya sampai lupa kapan saya harus mengumpul tugas, kapan saya harus mengerjakan tugas, dan lain-lain.<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepulang mengajar, jujur saya kehabisan tenaga. Sesampainya di kontrakan, biasanya saya makan, nonton tivi, dan saya sadari saya terlalu lelah untuk mengerjakan tugas mesti sudah menghidupkan <i>netbook</i>. Dibilang suasana kontrakan tidak mendukung mungkin bukan, tapi saya sudah menyugesti diri saya bahwa saya hanya bisa menyelesaikan pekerjaan saya di tempat lain, dan tempat itu adalah kafe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka akhir-akhir ini saya sering pulang larut malam, di atas jam 11, hanya karena saya nongkrong di kafe dahulu selesai mengajar atau kegiatan lainnya. Ditemani secangkir kopi--hitam-- dan suasana kafe yang mendukung otak saya bekerja dan tugas-tugas saya pun selesai. Orang-orang kafe yang jelas banyak yang saya tidak kenal membuat saya merasa sendiri dan bisa fokus untuk mengerjakan tugas. Dan saya berhasil! Sugesti itu berhasil!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi ternyata itu yang berat, pulang di atas jam sepuluh malam. Perempuan, menaiki sepeda, apalagi berjilbab seperti saya masih keluyuran di jalan Kaliurang hingga tengah malam, adalah situasi yang saya sendiri tidak bisa terima. Meskipun Jogja tergolong aman dan yang saya lakukan sesungguhnya tidak macam-macam, sebenarnya tak ada masalah. Tapi entah kenapa, saya takut akan anggapan orang-orang dan takut akan diri saya sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa? Kenapa saya tidak bisa hanya di rumah duduk tenang dan mengerjakan tugas-tugas saya? Toh kalau masalah kopi saya bisa menyeduh sendiri. Tapi ternyata bukan itu masalahnya. Secangkir kopi tidak mampu mengalahkan godaan kasur dan televisi ternyata. Saya seringkali kalah, seringkali tertidur dengan tugas-tugas menumpuk di hadapan saya. Dan saya lari ke kafe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya rasa ini penyakit yang telah menghantui saya sejak lama, terutama ketika saya berada di Korea. Merasa tidak bisa belajar di rumah atau kamar, saya pergi ke tempat <i>individualis </i>di mana saya bisa fokus mengerjakan pekerjaan saya. Seringkali saya pergi ke perpustakaan (yang buka 24 jam) atau kafe dan pulang tengah malam. Tapi sayang di sini bukan Korea, di mana pulang malam--apalagi karena mengerjakan--tugas adalah hal biasa. Di sini Indonesia, Yogya, yang tentu saja berbeda. </div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimanapun juga, paling tidak penyakit #Cafe_Maniac ini harus diatasi. Sebisa mungkin memaksimalkan tempat di mana saya tinggal, meski terkadang harus terbangun tengah malam dan mengejar deadline...</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<i>"Secangkir kopi adalah candu, tapi kursi teman bercengkramamu dengan kopi adalah candu yang lebih menyakitkan."</i></blockquote>
Tabik.<br />
2013-06-18</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-56914476423458915012013-06-04T18:48:00.001+07:002013-06-04T18:48:36.866+07:00Ketika Separuh-Mitos pun ber-Trustworthy...<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; text-justify: inter-ideograph;">
Alkisah seorang Bhisma, telah berjanji menjadi <i>brahmacari</i>,
yaitu seseorang yang tak akan menikah seumur hidupnya. Ketika mengucapkan janji
tersebut, Bhisma merengkuhnya dalam-dalam dan bersumpah tak akan
mengingkarinya. Benar, ia memang benar-benar memegang teguh janjinya, meskipun
Dewi Amba yang mencintainya datang kepadanya. Bhisma memang punya tanggung
jawab untuk menikahi Dewi Amba, namun ia memilih untuk setia menjadi
<i>brahmacari</i>. Karena ia sadar bahwa jika sumpah tersebut ia langgar, akan berakibat
buruk pada negara dan keturunannya. Ia memegang teguh janji yang ia sematkan
pada dirinya, melampaui jarak-jarak waktu yang ia putuskan untuk ia lewati,
hingga titisan Dewi Amba yaitu Srikandi, melepaskan anak panah yang berarti
menyelesaikan janjinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.45pt; text-justify: inter-ideograph;">
Cerita Bhisma Mahawira yang terangkum dalam epos
Bharathayudha mungkin bukan merupakan cerita yang asing lagi. Bhisma terkenal
sebagai seseorang yang memegang teguh janji dan amanah yang ia sematkan pada
dirinya dan tahu betul apa akibatnya bila ia melalaikan amanah tersebut. Ada
kesadaran di sini, yaitu kesadaran akan beratnya amanah. Suatu hal yang mungkin
asing dan sulit ditemui pada zaman sekarang. Amanah di manapun kapanpun akan selalu
menjadi hal yang berat, tapi manusia kini menganggapnya semakin enteng. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://metacdn.shoemoney.com/wp-content/uploads/2012/09/trustworthy.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="229" src="http://metacdn.shoemoney.com/wp-content/uploads/2012/09/trustworthy.jpeg" width="320" /></a></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
Setiap dari kita tentu saja harus memegang amanah, meski
kadang tanpa kita sadari. Amanah-amanah itu berseliweran di depan kita,
sehingga kita seringkali lupa. Paling tidak, ada tiga hal yang dunia amanahi
kepada kita:</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<ol>
<li><span style="font-size: 7pt; text-indent: -18pt;"> . </span><span style="text-indent: -18pt;">Harta</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Setiap orang di dunia ini diamani harta untuk dikelola, bahkan
mereka yang terkesan jarang menggenggam uang di tangannya. Allah telah
menetapkan rezeki bagi setiap makhluk di dunia, maka setiap makhluk—terutama
manusia—diembani amanah untuk mengelola harta. Besar kecilnya harta yang kita
pegang bukan perkara besar kecilnya amanah tersebut. Namun terkadang besarnya
jumlah uang yang ada di genggaman kita membuat kita lupa, bahwa mungkin ada hak
orang lain pada uang yang kita genggam.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Uang yang sedikit membuat kita harus pandai-pandai bersyukur
dan tidak merutuk Tuhan, uang yang banyak menuntut kita untuk terus pada ritme
kesederhanaan. Kenapa kesederhanaan? Ketika kita diberi rezeki berlebih dan
merasa bisa membeli sesuatu yang “lebih” dari biasanya, di situlah tangan kita
mulai terlatih untuk menggunakan “lebih dan lebih”. Membeli yang “lebih” tentu
tak salah, tapi membeli “lebih dan lebih” tentu saja salah. Kesederhanaan,
qana’ah, yang harus terus ditempa untuk menyadari bahwa jumlah harta yang kita
genggam merupakan amanah.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<ol>
<li><span style="text-indent: -18pt;">2.</span><span style="font-size: 7pt; text-indent: -18pt;">
</span><span dir="LTR" style="text-indent: -18pt;"></span><span style="text-indent: -18pt;">Kehormatan</span></li>
</ol>
<!--[if !supportLists]--><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Kita hidup dalam kelas-kelas yang “diadakan”. Kelas sosial tinggi,
menengah, rendah. Kelas-kelas ini mengakibatkan sadar-tak-sadar kita sering
memandang rendah mereka yang berada di strata sosial bawah. Kita sering
meremehkan perbuatan yang mereka lakukan. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Sebagai contoh, kita sering
menganggap bahwa orang yang bersedekah 1 milyar lebih “terhormat” daripada
mereka yang bersedekah seratus ribu. Padahal mungkin orang yang bersedekah 100
ribu itu menyisihkan uangnya dari pendapatannya yang hanya dua ratus ribu per
bulan. Sesungguhnya ada pengorbanan lebih di sini, tapi karena jumlah yang
lebih kecil, kita sering abai. Abai akan kehormatan orang tersebut.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Amanah juga berarti menjaga kehormatan orang lain. Tak melirik sebelah
mata, apalagi melecehkan perbuatan yang telah mereka perbuat. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<ol>
<li><span style="text-indent: -18pt;">3.</span><span style="font-size: 7pt; text-indent: -18pt;">
</span><span dir="LTR" style="text-indent: -18pt;"></span><span style="text-indent: -18pt;">Jiwa</span></li>
</ol>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Amanah berupa jiwa adalah amanah yang mungkin sering kita lupa. Pengelolaan
negeri yang salah bukan hanya berakibat secara fisik—jatuhnya negeri tersebut—tapi
juga mengakibatkan jiwa-jiwa yang ada di negeri tersebut hancur. Jiwa memang
abstrak, tak kasat mata, karena itu sering kita lupa bahwa merusak jiwa akan
lebih menghancurkan daripada sekedar menghancurkan secara fisik.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Sama seperti cerita Bhisma yang disuguhkan di awal tulisan, Bhisma sadar
bahwa amanah yang tak ia jaga akan mengakibatkan kehancuran pada keturunan dan
negaranya. Bhisma sadar bahwa amanah yang tak terjaga bukan hanya mengakibatkan
kehancuran fisik, tapi juga jiwa manusia. Ia berkorban demi menjaga jiwa
keturunannya tetap pada <i>trah</i> tinggi Mahabharatha.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Yang bisa
diambil dari cuplikan cerita Bhisma ini adalah pentingnya menjaga jiwa. Amanah-amanah
yang kita terima memiliki kaitan dengan jiwa-jiwa manusia. Amanah organisasi,
bukan hanya sekedar menjalankan organisasi tersebut, tapi menjaga dan
menumbuhkembangkan mereka yang membersamai kita agar tetap bisa melanjutkan
perjuangan ketika amanah tersebut sudah selesai. Setitik nila yang kita lakukan
mungkin bisa mengakibatkan keburukan pada seluruh jiwa yang terkait. Pentingnya
bersikap hati-hati, karena ternyata amanah bukan sekedar kata yang diucapkan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Harta,
kehormatan, dan jiwa. Sebagai manusia Indonesia yang lahir di Indonesia kita
disuguhi ketiga amanah ini secara utuh. Amanah menjaga kekayaan Indonesia dan
tak jatuh ke tangan yang salah. Amanah menjaga kehormatan manusia Indonesia di
mana pun mereka berada. Dan amanah menjaga jiwa-jiwa manusia Indonesia, bukan
hanya manusia saat ini tapi manusia Indonesia yang telah lalu dan yang akan
datang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Sama seperti
Bhisma yang memegang teguh tiga dharma satriya. Dharma pada sumpahnya, dharma
pada negaranya, dan dharma pada kebajikan. Jika ketiga dharma ini membawa
Bhisma menjadi dewa pada trah Mahabharatha, maka ketiga amanah di atas akan
mengangkat level kita bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Tabik.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
2013-06-04<o:p></o:p></div>
<span class="”fullpost”">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-72479271514985148302013-03-24T08:37:00.000+07:002013-03-24T08:47:07.154+07:00как фия : 'Post Card' Girl피야 언니의 습관을 알고 있는데 그녀의 블러그를 봤더니 아직도 깜짝 놀랐다.<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
내 이름이 있기 때문이다. 피야 언니는 역시 친구들에 대해 쓰곤 한다. </div>
<div>
이런 짧은 글이지만 나한테 감독을 주었다. 한번도 만나지 않은 친군데 왜 감정이 이렇게 깊은가? <a href="http://sitilutfiyahazizah.wordpress.com/2013/03/22/asma-geje-exchange-friend-from-south-korea-eh/" target="_blank">피야 언니 블러그</a></div>
<div>
우리 취미가 똑같은가? 우리는 다 엽서를 보내는 게 좋아하는 사람이다. 한국에 있을 때 피야 언니한테 엽서를 한 장이라도 보낼 거라고 약속했다. 한 번, 두 번, 드뎌 보내 보렸다. 그 때 느꼈던 감정은 '그냥 모르는 친구한테 엽서를 보내지 뭐'라는 감정이었다. 근데 우리는 자주 인터넷으로 자주 연락해서 친구는 친구만 생각하진 않다. 친구란 친구라는 의미를 탁월한 것이다. 지금까지 만날 수 없겠지만 엽서로 피야 언니의 사랑을 전달되었다.</div>
<div>
피야 언니, 이 인생에는 우리 만날 수 없으면 안돼..!</div>
<div>
한번이라도...</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-7u-SqQnG9Po/UU5Xoti4eoI/AAAAAAAAAew/BunafCF3QR0/s1600/20130324_074631.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-7u-SqQnG9Po/UU5Xoti4eoI/AAAAAAAAAew/BunafCF3QR0/s320/20130324_074631.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">피야 언니 썼던 편지</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-W8U4CVv0N-M/UU5Xrgab8rI/AAAAAAAAAe4/09jKXPdC8QE/s1600/20130324_074619.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-W8U4CVv0N-M/UU5Xrgab8rI/AAAAAAAAAe4/09jKXPdC8QE/s320/20130324_074619.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">피야 언니 보냈던 엽서</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Kak Fiya, sorry to write this post with Korean alphabet. Maybe you can translate this with Google Translate :D. Anyway, thanks for all, for the postcard, for the 'online' friendship. I'll hit you if we can't meet once in our lifetime..! :D</div>
<div>
<br /></div>
<div>
족자카르타, 2013년03월24일</div>
<div>
오전 10:35</div>
<div>
우정이란...</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-82966906678787520692013-01-25T19:44:00.001+07:002013-01-25T19:44:59.278+07:00Memang Bukan Hanya di Surau...<blockquote class="tr_bq">
<i>Tak peduli apa status sosial dan di mana kau berada, Al-Qur'an akan selalu membuka dirinya untuk kau baca.</i></blockquote>
<span class="”fullpost”"><i>
</i></span><br />
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sering memang saya mendengar lantunan Al-Qur'an di musholla FIB--kampus saya--ataupun masjid-masjid lainnya. Tapi, baru kali ini saya mendengar ada lantunan Al-Qur'an di bonbin--kebon bintang, kantin FIB--tempat orang biasanya hanya melepas lapar dan penat setelah seharian beraktifitas di kampus. Lafaz Al-Qur'an yang diucapkan oleh seorang mas penjual minuman itu tidak lancar memang, terbata-bata, tapi sanggup membuat hati saya meleleh.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://farm8.staticflickr.com/7122/6932465224_e687bc92c6_m.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://farm8.staticflickr.com/7122/6932465224_e687bc92c6_m.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Source: google.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tempat bernama kantin, tempat biasanya orang hanya memikirkan perut dan uang, pemandangan seperti ini sangat langka. Terlebih lagi hal itu tidak dilakukan oleh mahasiswa yang notabene adalah intelektualis perlente. Saya pun tidak pernah terpikir untuk menyempatkan diri membaca Al-Qur'an saat saya berada di kantin. Kantin adalah tempat makan dan mengobrol, cukup. Padahal, sembari menunggu makanan diantarkan ke meja kita, terdapat waktu yang cukup untuk menghabiskan selembar-dua lembar Al-Qur'an. </div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal lain yang membuat saya takjub adalah bukan dengan mushaf cetak ia membaca, tapi dengan <i>smartphone</i> tergenggam di tangan. Tinggal mengunduh aplikasi Al-Qur'an maka kita bisa menikmati Al-Qur'an di <i>smartphone</i> kita. Bukan hanya menikmati layanan chatting, facebook, twitter ataupun games, teknologi bahkan telah memudahkan kita untuk membaca Al-Qur'an di mana pun kita berada. Kalau mau jujur, mana sih yang lebih sering kita pegang, Al-Qur'an atau <i>handphone</i>?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tak menampik kuatnya kultural agama (bukan berarti agama itu kultur) di Indonesia. Sejarang-jarangnya orang melakukan shalat, paling tidak dia masih bisa membaca beberapa kalimat di dalam Al-Qur'an. TPA yang dijabani sedari kecil mau tak mau meninggalkan bekas kuat walau tak lagi dijalankan. Hal yang sungguh berbeda saya temui di Korea Selatan, negeri di mana agama benar-benar sekedar ritual. Agama baru dirasakan ada ketika hari raya Waisak atau Natal. Dan tidak ada yang peduli untuk menanyakan agama ketika kita baru pertama berkenalan. Obrolan mengenai agama mungkin hanya sekedar menanyakan agamamu apa, tidak tertarik untuk bertanya lebih jauh, agamamu itu seperti apa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka, wajar jika pelarian orang-orang Korea ketika stres adalah minuman keras ataupun bunuh diri. Bagi mereka, dengan meminum minuman keras, maka mereka akan mabuk dan mengatakan seluruh permasalahan mereka. Mereka menangis, tertawa miris hingga permasalahan dirasa selesai. Atau ketika masalah sudah dirasa terlalu berat, maka jalan pendek--bunuh diri--pun diambil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tak menyangkal bahwa banyak juga orang seperti itu di Indonesia, orang-orang yang menganggap campur tangan tuhan tidak sampai pada mereka. Namun, masih banyak orang yang kembali sadar hanya dengan melakukan shalat ataupun membaca satu kalimat Al-Qur'an. Di tengah-tengah rutinitas hidup yang padat dan melelahkan, membaca Al-Qur'an menjadi 'penyembuh' tersendiri, merasuk ke pembuluh-pembuluh darah kita. Meskipun tak mengerti artinya, ada sugesti tersendiri yang menyebabkan kita tenang hanya dengan membaca Al-Qur'an.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin mas penjual minuman bonbin itu hanya iseng, di sela-sela aktifitasnya menjualkan minuman kepada para pengunjung bonbin. Atau, alam bawah sadarnya membuatnya tergerak untuk sedikit membaca Al-Qur'an di saat ia lelah dengan pekerjaannya. Alam bawah sadar ini yang terus bergerak walaupun diganggu oleh anaknya yang ingin bermain games. Bahkan menunjukkan pada anaknya beberapa doa orang muslim, agar anaknya tak buta. Dan tanpa sadar, menohok saya yang hari ini belum membaca Al-Qur'an. <i>It really works, Sir!</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
Tabik.</div>
<div>
2013-01-25</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-80845192383144069682013-01-15T23:48:00.001+07:002013-01-15T23:48:16.712+07:00#NegeriOrangPart32: 'Keindahan' Itu Bukan Karena Musim yang Salah<blockquote class="tr_bq">
<i>Keindahan
itu terlalu berharga sehingga tak bisa dilihat sepanjang tahun</i></blockquote>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Jika
dikorelasikan dengan waktu, saya baru menyadari artinya ‘keindahan’ saat saya menginjakkan
kaki di Korea ini. Bunga yang mekar sepanjang tahun, daun-daun yang masih
menghijau meskipun tak ada air, adalah ‘keindahan’ yang bisa kita lihat
sepanjang tahun di bumi pertiwi ini. Namun ‘keindahan’ yang sepanjang tahun
itulah yang terkadang membuat kita tidak menyadari bahwa ‘keindahan’ itu
bermakna ‘keindahan’.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Di Korea—atau
mungkin negeri empat musim lainnya—mungkin telah tahu bahwa mekarnya bunga
sakura itu tidak sepanjang tahun, namun hanya beberapa minggu. Warna-warninya
daun yang akan meranggas itu tidak laten hingga gong pergantian tahun menggema,
tapi akan segera gugur segera setelah beberapa minggu terlewati. Lalu sisanya
apa? Musim panas yang menggelora dan musim dingin yang menggigit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Bukannya
saya mengatakan bahwa musim panas dan musim dingin itu tidak indah, tapi ‘keindahan’
itu tidak bisa kita nikmati tanpa perlu berjibaku dengan cuaca ekstrim. Pada
musim panas daun-daun menghijau, pertanian berjalan sehingga tak perlu khawatir
dengan persediaan makanan. Tapi, Anda pun harus menghadapi cuaca panas yang
terik dan lembab. Maka saya tak heran jika ada istilah <span lang="KO" style="font-family: "바탕","serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: KO;">불쾌지수</span> (bulkwaejisu) pada saat musim panas, yang berarti musim panas adalah musim
di mana emosi orang mudah tersulut. Cuaca yang panas ditambah keringat yang
terus mengalir, jika Anda tidak berhati-hati dan menabrak orang di jalan, bisa
saja Anda jadi sasaran kemarahannya. Cuaca yang lembab dan teramat panas
membuat tingkat ‘kekesalan’ orang semakin tinggi. Berapa lama? 3 mendekati 4
bulan.<o:p></o:p></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-YqyvnEEJd8w/UPWHV-qGcOI/AAAAAAAAAeU/LYG7hEBiKWc/s1600/20121230_121123.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-YqyvnEEJd8w/UPWHV-qGcOI/AAAAAAAAAeU/LYG7hEBiKWc/s400/20121230_121123.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saat sawah yang tertutup salju pun indah (dok pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Sementara di musim dingin, pemandangan
selepas salju turun memang teramat indah. Bayangkan ketika seluruh dataran
ditutupi oleh salju putih, seakan melupakan warna-warni dunia dan sejenak
kembali ke putih (asal). Bahkan anjing pun akan melompat-lompat gembira ketika
salju turun. Apalagi kita sebagai seorang manusia yang dikaruniai perasaan,
tentu saja tak bisa mengabaikan indahnya dunia saat ditutupi salju. Tapi
setelah itu, Anda harus menghadapi dinginnya angin musim dingin, ditambah
licinnya salju setelah menjadi es. Bahkan terkadang indahnya salju yang
menutupi jalan harus ternodai akibat berubahnya warna salju menjadi coklat
kotor, dikarenakan mobil dan kendaraan lain yang melewatinya. Di saat itu pula
Anda diuji untuk tidak terlalu banyak mengeluh dan mengumpat karena susahnya
berjalan di atas salju licin. Berapa lama? 3 mendekati 4 bulan.<o:p></o:p></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-GfzZoeXsqBE/UPWHCm0rMLI/AAAAAAAAAeM/cEDSwQlfT00/s1600/Photo133.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-GfzZoeXsqBE/UPWHCm0rMLI/AAAAAAAAAeM/cEDSwQlfT00/s400/Photo133.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mekarnya musim semi (dok pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Sisanya itulah yang selalu saya rindukan.
Saat di mana cuaca tidak terlalu ekstrim dan bisa menikmati sesuatu yang
bernama ‘keindahan’. Tidak ada keceriaan yang melebihi saat-saat kita duduk
bersama menggelar tikar—berpiknik—sambil menikmati indahnya bunga sakura yang
mekar dan sesekali berjatuhan. Sesekali angin sisa musim dingin bertiup memang,
tapi di saat puncak ‘keindahan’ musim semi, mereka seakan menghilang,
membiarkan bunga-bunga mekar dengan lebar. Tapi berapa lama bisa melihat ‘keindahan’
itu? Terkadang sebulan pun tidak. Awal musim dingin akan terisi dengan angin
dingin, sehingga ada istilah <span lang="KO" style="font-family: "바탕","serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: KO;">꽃샘추위</span> (kkotsaemchuwi), di mana angin iri pada
bunga-bunga yang bermekaran, sehingga ia bertiup dengan kencangnya. Selain itu,
akan ada angin berpasir yang bertiup dari dataran China. Akhir musim semi pun
akan ditutup dengan hujan deras yang meluruhkan seluruh bunga sakura,
menandakan bahwa musim panas—yang penuh dengan hujan—akan segera dimulai.<o:p></o:p></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-UVXvLs68SGs/UPWGaSfD1kI/AAAAAAAAAeE/8ABz66F_twc/s1600/20121111_130226.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/-UVXvLs68SGs/UPWGaSfD1kI/AAAAAAAAAeE/8ABz66F_twc/s400/20121111_130226.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saat pohon-pohon serentak berwarna kekuningan (dok pribadi)</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Bagaimana dengan musim gugur? Jujur saya
paling menikmati musim gugur, di mana dedaunan berganti warna menjadi merah,
coklat, dan kekuningan. Warna yang sebelumnya hanya saya lihat dan kagumi di
drama-drama Korea bisa saya lihat dengan mata kepala saya sendiri. Warna merah
dan coklat memang indah, tapi secara khusus saya menikmati ketika dedaunan
berwana kekuningan. Di saat pohon-pohon yang berjejer secara serentak mengibarkan
dedaunan kuning. Walau tak mutlak, memang musim gugur adalah musim perenungan.
Angin sejuk dingin yang sesekali bertiup menambah suasana tersebut. Bahkan ada
ungkapan, musim gugur bagi para lelaki Korea adalah musim di mana mereka
berjalan di antara dedaunan yang berguguran sambil merenungi cinta mereka yang
telah lalu. Lucu memang, tapi tak saya pungkiri saya pun merasakan ‘kesendirian’
‘kehampaan’ atau saat-saat di mana saya lebih banyak terdiam merenung ditemani
indahnya musim gugur.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Di musim ini juga saya teringat pepatah
Korea <span lang="KO" style="font-family: "바탕","serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: KO;">도도</span><span lang="KO"> </span><span lang="KO" style="font-family: "바탕","serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: KO;">말고</span><span lang="KO"> </span><span lang="KO" style="font-family: "바탕","serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: KO;">덜도</span><span lang="KO"> </span><span lang="KO" style="font-family: "바탕","serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: KO;">말고</span><span lang="KO"> </span><span lang="KO" style="font-family: "바탕","serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: KO;">한가위만</span><span lang="KO"> </span><span lang="KO" style="font-family: "바탕","serif"; mso-ascii-font-family: Calibri; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin; mso-fareast-language: KO;">같아라</span>, jangan terlalu berlebihan maupun terlalu kurang, cukuplah sama seperti saat
ini. Ungkapan ini muncul pada saat Chuseok, perayaan musim panen Korea. Tak
mengharapkan yang lebih, ataupun merutuki yang kurang, karena di musim itulah
segalanya terasa pas, tidak kurang tidak lebih. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Pendeknya saat-saat terindah itulah yang
membuat saya teringat dengan mekarnya bunga sepanjang tahun, ataupun panen yang
terus bisa berjalan sepanjang tahun di Indonesia. Kita tidak perlu menunggu
musim semi untuk menunggu bunga mekar, ataupun merutuki musim dingin karena tak
bisa bercocok tanam. Ternyata kita bisa menikmati keindahan alam tropis ini
sepanjang tahun, hanya kita saja yang terlalu ‘terbiasa’ sehingga tidak bisa
lagi merasakan ‘keindahan’nya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
Tumbuhnya padi sepanjang tahun itu pun
ternodai oleh rendahnya harga jual padi dari petani ke tengkulak. Tumbuhnya padi
sepanjang itu pula yang harus tergerus dengan beras-beras impor. Tumbuhnya pad
sepanjang tahun itulah yang membuat kita lupa bahwa ada sesuatu yang lebih
penting dibandingkan padi yang hanya tumbuh. Sesuatu yang bernama pengembangan,
pengembangan agar ‘padi sepanjang tahun’ itu bisa menjadi raja di negeri
sendiri bahkan negara lain dengan tidak terjadi penumpukan kekayaan di beberapa
pihak saja. Pun dengan tanaman lainnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<i>Tak ada iklim yang lebih ataupun iklim
yang kurang. Hanya tinggal bagaimana kita menghargai iklim tersebut saja.</i></blockquote>
Tabik.<br />
2013-01-16<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<o:p></o:p></div>
<span class="”fullpost”">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-21987422235032624312013-01-02T06:26:00.001+07:002013-01-02T06:47:34.416+07:00#NegeriOrangPart31: Terdampar<p><i>Kita hidup memang sebagai musafir, yang mendamparkan diri dari tempat ke tempat.</i></p>
<p>Tak heran sesungguhnya ketika saya terdampar (baca: tersesat). Saya bukanlah orang yang pandai menghafal jalan sekali lewat, butuh berkali-kali. Tapi terkadang itu tak masalah ketika saya terdampar di pusat kota dengan hiruk pikuk orang-orang dan perangkat kota.</p>
<p>Tapi baru kali ini saya terdampar di tempat yang sepi, di mana tak ada orang untuk tempat bertanya, setelah supir taksi itu menanyakan saya apakah benar tempatnya di sini.</p>
<p>Sekeliling saya salju, sebuah tempat yang dikelilingi pagar tinggi, dan beberapa rumah sepi. Walau suara klakson mobil terus berbunyi kendati ada sebuah jembatan layang tinggi di atas tempat tersebut.</p>
<p>Oke, ini saya di mana? Saya yang terbiasa dengan keramaian Seoul harus menyerah dengan keheningan salah satu sudut kota Daejeon. Saya telepon teman saya, saya katakan bahwa saya tersesat, tapi dia menyarankan untuk menunggu taksi lain lewat. Di tempat yang entah kenapa seperti ujung dunia itu--oke, jangan ingatkan saya akan cerita Mr. Quin, Agatha Christie--saya saja pesimis akan menemukan seseorang.</p>
<p>Tapi inilah enaknya hidup di negeri teknologi. Dengan kualitas sinyal mumpuni, walau di tempat yang entah di mana, saya akhirnya bisa merasakan manfaat yang cukup berarti dari <i>smart phone </i>yang saya beli. GPS menyala, dan saya kembali terkejut...</p>
<p>Kenapa saya bisa terdampar sejauh ini?!! 1 km mendekati 2km sepertinya. Sepertinya supir taksi tidak mendengar nomor rumah alamat yang saya minta, sehingga dia mengantarkan sampai ke ujung desa -_-...</p>
<p>Namun dengan suasana sekitar yang putih merata ditutupi salju, ditambah gemericik air yang sesekali, saya tahu bahwa tak ada salahnya saya tersesat. Walaupun terkadang saya harus mengeluh karena jalan bersalju yang membuat sepatu saya basah dan kedinginan, saya tahu hahwa saya harus bersyukur karena bisa menikmati salju yang setiap tahun hanya bisa saya lihat di film-film natal di televisi. Setelah melihat salju, saya sering merutukinya sebenarnya. Licin, dingin, membuat saya harus memakai baju tebal dan berat, pernah membuat saya terpeleset. Tapi memang manusia tak akan pernah bisa melawan alam. Merasa bisa, tapi tak akan pernah sanggup menghias alam hingga seindah ini.</p>
<p>Jauh, bawaan berat di tangan, dingin, lolongan anjing, mobil-mobil yang sese kali lewat dan pengemudinya memandang aneh kepada saya, atau tatapan heran orang yang sesekali melintas. Saya bisa saja meminta orang yang lewat di situ untuk mengantarkan saya ke tempat tujuan, tapi entah kenapa saya tidak mau. Biarlah, saya sedang ingin sendiri--tidak--berdua dengan alam.</p>
<p>Tabik.<br>
2013-01-02</p>
<div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh3.ggpht.com/-RxFHq0mgwys/UONwgizhYEI/AAAAAAAAAc8/s1600/20121229_160500.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh3.ggpht.com/-RxFHq0mgwys/UONwgizhYEI/AAAAAAAAAc8/s320/20121229_160500.jpg' /> </a> </div><div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh4.ggpht.com/-JidunjPtOuc/UONwjCf4cuI/AAAAAAAAAdE/gJCxQUJTNxI/s1600/20121230_120711.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh4.ggpht.com/-JidunjPtOuc/UONwjCf4cuI/AAAAAAAAAdE/gJCxQUJTNxI/s320/20121230_120711.jpg' /> </a> </div><div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh4.ggpht.com/-xMI9yKWDALA/UONwk2hRcHI/AAAAAAAAAdM/s1600/IMG_20121229_154053.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh4.ggpht.com/-xMI9yKWDALA/UONwk2hRcHI/AAAAAAAAAdM/s320/IMG_20121229_154053.jpg' /> </a> </div><div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh3.ggpht.com/-kbNvYRdlwko/UONwnvvdgiI/AAAAAAAAAdU/9HcWf4iDD3g/s1600/20121229_155435.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh3.ggpht.com/-kbNvYRdlwko/UONwnvvdgiI/AAAAAAAAAdU/9HcWf4iDD3g/s320/20121229_155435.jpg' /> </a> </div><div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh3.ggpht.com/-JWg222qhxYA/UONwputFy1I/AAAAAAAAAdc/aLop13KVRoA/s1600/20121229_161143.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh3.ggpht.com/-JWg222qhxYA/UONwputFy1I/AAAAAAAAAdc/aLop13KVRoA/s320/20121229_161143.jpg' /> </a> </div><div class='separator' style='clear: both; text-align: center;'> <a href='http://lh3.ggpht.com/-ykHIASaUGlI/UONwsCPLyQI/AAAAAAAAAdk/_Q6V-Qzh2Mk/s1600/20121229_160722.jpg' imageanchor='1' style='margin-left: 1em; margin-right: 1em;'> <img border='0' src='http://lh3.ggpht.com/-ykHIASaUGlI/UONwsCPLyQI/AAAAAAAAAdk/_Q6V-Qzh2Mk/s320/20121229_160722.jpg' /> </a> </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-81042720047762400292012-12-27T18:42:00.001+07:002012-12-27T18:42:24.586+07:00#NegeriOrangPart30: Cerita Tak Utuh<blockquote class="tr_bq">
<i>Terkadang senyum itu bisa lahir dari teman-teman yang baru saja kamu kenal.</i></blockquote>
<div>
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita banyak melewatkan waktu bersama, wajar jika banyak tawa yang terlepas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita banyak berbagi bersama, wajar jika perpisahan menjadi beban.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita banyak berjalan bersama, tak heran jika tukar-menukar hadiah menjadi kebiasaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi jika tidak? Saya bisa menghitung hari-hari yang saya lewatkan bersama dengan teman-teman Vietnam, Eungok-Ahn-Teuk ahn-Phuong, lima jemari itu pun tak sampai. Kami pertama kali bertemu saat mereka baru sampai di Seoul, dan pertemuan selanjutnya--sekaligus terakhir--adalah hari ini. Di lain itu, saya hanya berbagi senyum dan sapa dengan mereka, kendati kami berada di kampus yang sama.</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-qeV6QRANnKk/UNwyoQtvT6I/AAAAAAAAAcg/rCDqXqeBpUA/s1600/CYMERA_20121227_200014.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-qeV6QRANnKk/UNwyoQtvT6I/AAAAAAAAAcg/rCDqXqeBpUA/s320/CYMERA_20121227_200014.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Phuong, saya, dan Ahn. Sayang Eungok dan Teuk Ahn tak terpotret</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertemuan pertama jelas hanya ada rasa canggung. Saya sama sekali tidak mengenal mereka. Saya tidak bisa bahasa mereka dan bahasa Korea maupun Inggris mereka belum terlalu lancar--mungkin dikarenakan <i>jetlag </i>juga. Satu-satunya perantara kami adalah teman Vietnam saya yang lain, yang pernah sekali saya temui saat dia berkunjung ke Seoul. Karena kendala bahasa dan sepertinya mereka agak capek, saat itu saya tak mempunyai banyak kesempatan untuk berbicara dengan mereka. Pertemuan pertama itu pula agak 'melelahkan' kendati saya dan Tao--teman Vietnam yang satu tadi--harus mencarikan tempat tinggal untuk mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu saya berpikir, baik-baik sajakah kesan pertama kami? Saya merasa saya tidak terlalu ramah pada mereka. Dan tidak bisa berbuat banyak untuk mereka pada saat itu. Selepas hari itu pun, kami tidak banyak bertemu. Hanya sesekali saat kuliah telah usai. Terbesit beberapa kali untuk mengajak mereka makan bersama, atau pergi ke suatu tempat bersama, tapi tidak pernah terwujud. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak sampai hari ini, saat akhirnya kami bisa memutuskan untuk bertemu. Tidak muluk-muluk, hanya makan siang dan minum teh bersama. Saya kadang khawatir bisakah nanti berbaur dengan mereka? Mengingat pertemuan pertama yang tak banyak kata, mau tak mau saya was-was juga. Tapi ternyata tidak. Kami sudah bisa berkomunikasi dengan bahasa Korea, sudah bisa bercerita tentang hal-hal kecil di sekitar kami. Jauh dari bayangan saya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-roOkLzUyLvw/UNwyj7zWYgI/AAAAAAAAAcI/fvuuk6_oiCQ/s1600/CYMERA_20121227_195603.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-roOkLzUyLvw/UNwyj7zWYgI/AAAAAAAAAcI/fvuuk6_oiCQ/s320/CYMERA_20121227_195603.jpg" width="317" /></a></div>
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-7G0yXJhMEmI/UNwyljcOTMI/AAAAAAAAAcQ/CNquB65yMio/s1600/CYMERA_20121227_195633.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="297" src="http://3.bp.blogspot.com/-7G0yXJhMEmI/UNwyljcOTMI/AAAAAAAAAcQ/CNquB65yMio/s320/CYMERA_20121227_195633.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sebuah mug cantik pemberian mereka</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan sekali lagi saya terharu, saat mereka mengeluarkan sekotak kecil kado berwarna violet, dan sehelai kertas kecil yang pesannya mereka tulis pada saat itu juga. Kaget, jelas! Siapakah saya? Saya tidak banyak membantu sejak kedatangan mereka di sini, tapi mereka sempat berpikir untuk memberikan saya sebuah hadiah! Saya jadi menyesal saat saya mengurungkan niat untuk memberikan mereka beberapa souvenir kecil khas Indonesia. Sungguh. Dan saya bahkan tidak tahu apakah bisa bertemu mereka lagi sebelum saya pulang ke tanah air.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-fcTjP59aBfQ/UNwym5lRnHI/AAAAAAAAAcY/pC3BQpOu7bc/s1600/CYMERA_20121227_195753.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-fcTjP59aBfQ/UNwym5lRnHI/AAAAAAAAAcY/pC3BQpOu7bc/s400/CYMERA_20121227_195753.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kafe Annyong, tempat terakhir kami berbagi cerita ^^<br /></td></tr>
</tbody></table>
<div>
Tabik.</div>
<div>
서울, 12년12월27일</div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-1852059013398749472012-12-24T09:16:00.001+07:002012-12-24T18:31:27.056+07:00#NegeriOrangPart29: Ketika Teman Ngopi dan Ngeteh Itu Pulang...<blockquote class="tr_bq">
<i>Kau salah ketika mengatakan bahasa adalah penghambat. Dulu ketika manusia hanya bermodalkan batu dan bahasa sederhana pun mereka bisa hidup. Bukan, jangan salahkan bahasa, tapi pupuklah keterikatan itu.</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Benar memang kata orang, menyeruput secangkir kopi atau teh dengan seorang teman memang membuat waktu melesat bagaikan anak panah. Bukan, bukan karena secangkir kopi atau tehnya. Bukan pula suasanya yang mendukung. Tapi karena ribuan kata yang mengalir di sela-selanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda bisa menikmati secangkir kopi atau teh dengan siapa saja, tapi ternyata belum tentu bisa meresapi hangatnya cerita yang ada di dalamnya. Tidak dengan semua orang ternyata kisah seduhan kopi dan teh bisa dinikmati. Setiap orang punya caranya sendiri-sendiri untuk saling berbagi cerita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://lh4.ggpht.com/-DVo0mStYy5g/UNe67sdWHuI/AAAAAAAAAbw/V6X-3q_Sg_Y/s1600/1356315246016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://lh4.ggpht.com/-DVo0mStYy5g/UNe67sdWHuI/AAAAAAAAAbw/V6X-3q_Sg_Y/s320/1356315246016.jpg" /></a></div>
<br />
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
Ya, teman Jepang saya yang bernama Yuki baru saja pulang kemarin. Teman di mana saya bisa menikmati berbagai cerita yang teh dan kopi sajikan, bahkan dengan berbagai macam aroma. Saya bisa merasakan aroma sekolah dengan tugas-tugas, dosen-dosen, dan teman-temannya, aroma Jepang maupun Indonesia di mana kami saling bertukar informasi, aroma perpolitikan baik Korea, Jepang maupun Indonesia, bahkan aroma salah satu istri Presiden Soekarno yang ternyata seorang artis Jepang..!</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nikmat, tentu saja. Karena terkadang Anda hanya bisa menghirup satu macam aroma kopi maupun teh ketika bersama dengan seseorang. Anda ingin berbicara masalah A, tapi Anda tahu dengan dia hanya bisa bicara masalah B. Well, bagi saya itu tidak masalah, bahkan merupakan 'Diversity of Friends' #oke_ngawur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terkadang saya berpikir, bagaimana dengan Yuki--yang berbeda kewarganegaraan--saya bisa mengobrol begitu banyak? Bahasa kami berbeda sehingga harus berbicara dalam bahasa Korea yang terkadang membuat kesalahpahaman di antara kami. Kesukaan kami pun berbeda. Cara pandang kami terhadap suatu masalah juga boleh dikatakan tidak sama. Tapi ternyata, selain bahasa dan kawan-kawannya itu, ada hal yang lebih penting dalam sebuah obrolan : keterikatan, rasa saling. Ketika keterikatan itu ada, dalam berbicara apapun kita tidak akan saling bingung atau menyerah tidak mengerti. Perbedaan apapun yang menghalangi tetap saja tidak memutus pembicaraan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi di situlah letak masalahnya, keterikatan tidak didapatkan secara instan. Dia lahir dari berbagai macam rasa dan interaksi yang terolah matang oleh waktu. Dalam beberapa kasus memang kita bisa merasakan keterikatan yang lahir secara singkat, tapi dia tumbuh alamiah bersama waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebersamaan saya dan Yuki yang sesungguhnya bermula dari tempat duduk kami yang berdekatan selama beberapa minggu. Bahkan sesungguhnya ketika kami duduk berdekatan itu, tidak banyak yang kami bicarakan. Kata Yuki dalam suratnya, saya bahkan heran kenapa bisa dekat denganmu padahal di awal kita tak banyak bicara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi makan bersama, ngopi bareng sambil belajar, menikmati kafe teh unik di sekitar </div>
<div style="text-align: justify;">
kampus, itulah saat-saat di mana keterikatan itu mulai terbentuk. Saat kami mulai membicarakan perang--panas maupun dingin--uang tidak ada habisnya, membicarakan efek samping dari perang seperti tentang penyanyi Itsuwa Mayumi, membicarakan situasi politik Korea setelah Pemilihan Presiden, juga tentang salah satu istri Presiden Soekarno yang masih hidup, seorang aktris Jepang. Tentu saja sebelum itu, kami membicarakan tentang dosen-dosen kami, suasana perkuliahan, dan teman-teman kampus.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak tahu apakah saya bisa menikmati suasana seperti ini ketika saya pulang ke Indonesia, mengingat saya bukan 'penghuni kafe' di Indonesia. Jelasnya ada banyak cara untuk mempertebal rasa antara saya dengan teman-teman di sekitar saya. Walau jelas saya akan merindukan saat-saat seperti ini. Saat-saat kami menunggu tamu lain pergi dan menduduki tempat favorit -loteng- di kafe favorit kami.</div>
<i><br /></i>
<blockquote class="tr_bq">
<i>Bukan kopi dan teh yang membuatmu candu, tapi cerita-cerita yang mengalir masuk di setiap tegukannya.</i></blockquote>
<br />
Tabik.<br />
<br />
서울, 12년12월24일<br />
오전 11:13<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-28815360221533696342012-12-21T21:50:00.002+07:002012-12-21T21:50:35.307+07:00#NegeriOrangPart28: Ibu Marah pada Saya Tidak Ya?<blockquote class="tr_bq">
<i>멀어서 슬프고</i><i>슬퍼서 흠도 티도 없는</i><i>사랑이여</i><i>--유안진</i><i><br /></i><i>Karna jauh ku sedih</i><i>karna sedih, cinta pun tak berkeluh debu...</i></blockquote>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu saya marah pada saya tidak ya? Anaknya yang jauh, yang sejak dua tahun lalu hanya pulang sekali dua kali setahun, mungkin tidak akan menelepon pada hari ibu. Walau setidaknya bukan karena lupa, tapi alasan tidak punya pulsa telepon internasional mungkin akan menyakiti hati Ibu saya.</div>
<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah Ibu berpikir, tidakkah saya rindu dengannya? Tidakkah saya ingin mengucapkan selamat padanya? Tidakkah saya sayang dengannya? Tidakkah saya tidak lupa dengannya?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-IAIawXiRYpU/UNR3Cz_l_8I/AAAAAAAAAbU/Rqm46dLnwOo/s1600/PICT2664.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-IAIawXiRYpU/UNR3Cz_l_8I/AAAAAAAAAbU/Rqm46dLnwOo/s320/PICT2664.JPG" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya sendiri tidak tahu apakah tulisan ini bisa menjawab semua pertanyaan itu. Tapi jikalau saya menjadi Ibu, mungkin saya juga akan menangis. Anaknya menyerah hanya karena tidak punya pulsa telepon.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan sampai sekarang saya tidak tahu akan membelikan apa untukmu Bu. Oleh-oleh apa dari bumi Korea yang akan kau sukai? Di bumi sini, penuh dengan kosmetik, baju-baju mewah, dan segala kemewahan lainnya. Tapi aku tahu dirimu Ibu. Walaupun mungkin sama dengan yang diinginkan setiap Ibu di dunia ini, takut kau tak menerimanya. Inginkah kau satu kotak kosmetik lengkap? Atau beberapa stel baju merk sini? Atau sekedar tas tangan akan memuaskanmu? Akan membuatmu tersenyum kah?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ingin terkadang membelikan buku resep untukmu yang masakannya selalu kurindukan. Bisakah tapi? Takut kau tak bisa membanggakannya kepada teman-temanmu. Takut kau tersenyum tapi ternyata tidak. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah hadiah yang kau inginkan Ibu? Kau yang meskipun kutanya tapi tak menjawab pasti. Apapun akan kau terima, katamu. Lalu apa yang bisa kuberikan kah? Jikalau kulihat lagi, apakah yang telah kupersembahkan padamu, selama umurku yang mendekati dua puluh ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibu, terhatur maaf untukmu dariku yang tidak bisa menelepon. Terkadang hati ini berkilah, rindu tak akan ada jika kita tak jauh, rindu tak akan ada jika kita tak menelepon, rindu tak akan ada jika kita bicara, rindu tak akan ada jika kita bertemu. Nanti aku akan tidak rindu padamu Ibu, nanti pada saat kepulanganku. Tentu saja aku tidak akan rindu karena saat itulah kedua wajah kita bertemu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan aku akan merindukanmu lagi...</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk tepi yang tiada batas...</div>
<div>
<br /></div>
<blockquote>
<i>어머니,</i><i>당신은 그 먼 나라를 알으십니까?</i><i>--신석정</i><i><br /></i><i>Ibu, apakah kau tahu di mana negara jauh itu berada?</i></blockquote>
Tabik.<br />
서울, 12년12월21일<br />
오후 11:43Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-9301840492425970822012-12-20T21:09:00.001+07:002012-12-20T21:32:00.139+07:00#NegeriOrangPart27: Oke, Ini Air Mata<blockquote class="tr_bq">
<i>Kehidupan kita bagai musafir yang lalu lalang memang. Tapi, bukannya musafir tidak menangis ketika dia meninggalkan tempat yang disinggahinya bukan?</i></blockquote>
<div>
<br /></div>
Oke, ini memang air mata. Saya tahu sebenarnya bahwa saya paling tidak akan sedikit menelan ludah saat menyampaikan pesan dan kesan saya dalam Upacara Kelulusan Kelas Bahasa Korea <i>IIE (Institute of International Studies)</i> Universitas Kyunghee. Tidak perlu menangislah, pikir saya.<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi, memang pada dasarnya saya adalah orang yang mudah menangis. Walaupun air mata itu tidak akan lama mengalirnya.</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-4of4TG-nymg/UNMbn2VCkLI/AAAAAAAAAas/1XOauEmejD0/s1600/20121220_142933.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-4of4TG-nymg/UNMbn2VCkLI/AAAAAAAAAas/1XOauEmejD0/s320/20121220_142933.jpg" width="320" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya sendiri tidak tahu kenapa sengaja mengambil tema 'menyedihkan' untuk upacara kelulusan ini. Sebenarnya cukup dengan menjabarkan apa yang saya dapat, apa yang saya pelajari, dan apa yang akan saya lakukan ke depannya. Tapi setiap tahun selalu sama seperti itu. Bosan? Ya, saya terkadang memang tidak suka dengan pengulangan yang sama. Jika kita bisa berbeda, kenapa tidak?</div>
<div>
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
Maka saya sengaja menyelipkan dua puisi dalam presentasi saya. Diawali dengan puisi dan diakhiri dengan puisi. Dosen saya juga mengatakan bahwa mahasiswa Vietnam--<i>yang akan membacakan pesan dan kesannya juga</i>--adalah orang yang pandai bicara, kalau bisa presentasi saya bisa sama menariknya. Saya akui memang akhir-akhir ini kemampuan berbicara Bahasa Korea saya tidak terlalu bagus. <i>Mental shock</i> mungkin? Sesuatu yang seharusnya saya buang jauh-jauh, tapi terkadang saya merasa memang benar. Di depan, kadang saya terbata-bata, masih punya demam panggung. Bagaimanapun juga, yang saya tahu hanyalah saya harus berusaha lebih keras lagi untuk meningkatkan kemampuan berbicara saya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sebelum dosen saya mengatakan itu, saya memang sudah berencana untuk membacakan puisi. Saya ingin sesuatu yang berbeda memang, bukan sekedar menyampaikan pesan dan kesan saya lewat kalimat-kalimat kaku dan seperti pidato biasa. Di samping itu, saya juga menyadari bahwa saya tak punya selera humor ketika berbicara di hadapan orang banyak. Maka saya pikir, puisi bisa menjadi jalan saya untuk menyampaikan kepada mereka semua. Berbeda, walau tidak selalu menarik. Tidak banyak kan orang yang mau respek dan mendengarkan puisi?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi membuat puisi dalam bahasa lain--<i>apalagi yang kita belum lancar</i>--ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sulit. Apalagi saya tidak tahu karakter puisi Korea walaupun sedikit-sedikit membacanya. Saya bisa menganggap kata-kata ini puitis, tapi ternyata tidak bagi mereka. Well, tapi saya puas dengan hasilnya. Sembari mencomot sedikit kata-kata romantis dari beberapa puisi, dan menaruh pula perasaan saya di situ.</div>
<div>
<br /></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: center;">
<i style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><b>따뜻한 감사</b></i></div>
<blockquote>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">매일
아침 교실 문 앞에서 밝은 웃음으로 환영하시는 선생님께</span></div>
<span class="CharAttribute0"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">몸이 아픈데도 불구하고</span></span></div>
<span class="CharAttribute0">
</span><span class="CharAttribute0"></span>
<div style="text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">괜찮아</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">,
</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">괜찮다고 웃음으로</span></span></span></div>
<span class="CharAttribute0">
</span><span class="CharAttribute0"><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">문제가 있는데도 불구하고</span></div>
</span><span class="CharAttribute0"><div style="text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">공부하자</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">,
</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">공부하라고 웃으면서</span></span></div>
</span><span class="CharAttribute0"><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">웃을 수 없을 때도</span></div>
</span><span class="CharAttribute0"><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">햇빛보다 더 밝게 웃는 선생님께</span></div>
</span><span class="CharAttribute0"><div style="text-align: center;">
<span style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">별을 노래하는 마음으로 따뜻한 감사</span></div>
</span></blockquote>
</blockquote>
<div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%;">
<br /></div>
<div class="ParaAttribute1" style="text-align: center;">
<span style="font-family: 맑은 고딕;"><span style="font-size: 16px; line-height: 25px;"><i><b>나그네처럼, 난</b></i></span></span></div>
<div class="ParaAttribute1">
</div>
<div class="ParaAttribute4" style="line-height: 99%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 99%;">좀 더 시간이 길면 이별은 나한테 상처를 주지 않을까</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 99%;">?</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 99%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute4" style="line-height: 99%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 99%;">지금 말고 내일 내일 말고 모레</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 99%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">모레 말고 다음 주 어떨까?</span></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">좀 더 오래 있으면 더 좋은 추억을 만들 수 있을까</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">?</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">꽃이 피는 봄이건 낙엽이 떨어지는 가을이건</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">네한테 좋은 추억이 될까</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">?</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">가는 나그네처럼</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">,
</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">난</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">갈 수 밖에 없다</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">그 때</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">,
</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">함께 웃고 울고 있는 모습이</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">함께 새겼던 미래의 꿈은</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">겨울 차가운 바람에서 서로 재회를 다짐하고 있다</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">다음에</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">,
</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">다음에</span></span><span class="CharAttribute0"><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">...</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">나그네가 또 다른 한적한 곳을 찾을 때</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="ParaAttribute1" style="line-height: 160%; text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;">되돌아보다가 되돌아보는 순간에</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt; line-height: 160%;"><o:p></o:p></span></div>
<span class="CharAttribute0"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt;">시간이 되어도 흐르는 눈물이 기쁜 눈물밖에 없으니까</span></span></div>
<span class="CharAttribute0">
</span>
<div style="text-align: center;">
<span class="CharAttribute0"><span style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt;"><br /></span></span></div>
<span class="CharAttribute0">
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-2_d6y-_7Us8/UNMbkLvAbfI/AAAAAAAAAak/DsHWvrHSsn4/s1600/20121220_135313.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-2_d6y-_7Us8/UNMbkLvAbfI/AAAAAAAAAak/DsHWvrHSsn4/s320/20121220_135313.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="ParaAttribute1">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt;"><br /></span></span></div>
<div class="ParaAttribute1">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt;">Dan akhirnya saya sukses menangis di sini. Banyak, banyak alasan jika kau ingin bertanya kenapa. Bukan, bukan tangis sedih sebetulnya, tapi tangis bahagia karena saya bisa bertemu dengan mereka.</span></span></div>
<div class="ParaAttribute1">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt;"><br /></span></span></div>
<div class="ParaAttribute1">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt;">Tabik.</span></span></div>
<div class="ParaAttribute1">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt;"><br /></span></span></div>
<div class="ParaAttribute1">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt;">서울, 12년12월20일</span></span></div>
<div class="ParaAttribute1">
<span class="CharAttribute0"><span lang="KO" style="font-family: '맑은 고딕'; font-size: 12pt;">수료식 후</span></span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-33158807741564522722012-12-18T21:02:00.002+07:002012-12-18T21:04:07.675+07:00#쓰기숙제: 라투보코 올라가서<blockquote class="tr_bq">
<i>기행문이란...우리가 봤던 것 뿐만 아니라 우리가 느꼈던 것도...</i></blockquote>
<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
인도네시아에는 힌두-불교 사원이 많다. 특히 우리 대학교에서 45분 동안 버스를 타면 큰 사원을 찾을 수 있다. 대학교 2 학년 때 어는 삼복더위에 나는 친구들과 같이 '라투보코'라는 사원에 다녀왔다. '보루부두르' 사원보다 별로 유명하지 않지만 라투보코 사원은 산에 있다는 점에서 호기심이 생겼다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
아침 9시에 학교에서 모여서 버스로 출발했다. 주말이라서 만원버스처럼 사람이 가득 차 있었다. 한 시간동안 계속 서 있었지만 친구랑 이야기를 했더니 목적지에 다다랐다. 땅을 밟았더니 우리의 눈 앞에서 큰 사원이 보였다. 그런데 우리가 갈 사원이 그 사원이 아니었다. 라투보코 사원에 가고자 마을 버스를 타야 됐다.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://sabakota.com/wp-content/uploads/2012/09/1779732_candi-boko1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="265" src="http://sabakota.com/wp-content/uploads/2012/09/1779732_candi-boko1.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Source: google.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
버스 터미널 근처에 전통 시장이 있다. 가게가 별로 없지만 다채로운 전통 과자가 즐비했다. 아침을 못 먹은 우리는 그것을 보고 침이 나올 정도였다. 이유가 없이 우리는 바나나 튀김을 먹고 싶었다. 시장에서 바나나 튀김 가게를 찾아봤는데 없었다. 바닥이 미끄러운 데다가 고기 냄새가 나서 한숨을 쉬며 마을 버스응 탔다. 실망한 우리의 모습을 보고 운전 기사가 웃으면서 왜냐고 했다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"바나나 튀김을 먹고 싶어요."라고 대답했다.</div>
<div style="text-align: justify;">
"저기 있거든요. 죽 가면 왼쪽에 있어요. 지금 사람이 별로 없으니까 사서 오세요. 어차피 승객들을 기다려야 되니까." 운전 기사가 말했다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
그 말을 듣고 쏜살같이 그 가게에 갔다. 도착해서 바나나 튀김이 있냐고 했는데 아주머니가 없지만 다른 튀김이 있다고 했다. 실망했지만 배가 너무 고파서 사기로 했다. 튀김을 먹다가 부릉부릉 하는 소리와 함께 마을 버스가 출발했다. 거리 끝머리에 나무와 집이 보였다. 간혹 마당에서 숨박꼬질하는 아이들이 보였다. 아이들의 웃는 소리도 우리 귀에 들렸다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
15분 후 드디어 라투보코 사원에 다다랐다. 앞에서 보면 작아 보이지만 위로 올라갈 때 눈 앞에 크고 화려한 정문이 우리를 환영했다. 사원은 보통 기도실로 쓰였지만 라투보코가 너무 넓다는 점에서 옛낭에 동네라는 주장도 있다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
다행히 내 친구는 고고학과 학생이라서 라투보코에 대해 잘 설명했다. 거기에서 찾았던 조상을 통해 라투보코는 힌두와 불교의 영향을 받았다고 했다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
정문을 지나서 큰 흰색 요새가 보였다. 사실 기조밖에 없으니까 요새라고 부르기가 조금 애매했다. 위에는 아무것도 없었다. 이 요새는 석회석으로 만들어서 하얘 보였다. 더 들어갈 때 첫 정문보다 더 큰 정문이 보였다. 정문이 한 개만 있는 줄 알았는데 감짝 놀랐다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
친구가 라투보코에 정문이 3 개 있다고 말해서 끄덕끄덕 이해아게 됐다. 두 번째 정문을 지나고 나서 바로 세 번째 정문이었다. 여기는 바로 라투보코의 중심이다. 복쪽에 20m x 20m x 1,25m 회의실이 있다. 남쪽으로 보면 20m x 6m x 1,25m 회의실이 있다. 회의실과 휴게실에 올라갈 수 있도록 계단 3개를 만들었다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
회의실 동쪽에 돌담으로 둘러싸인 큰 목욕탕이 있다. 그 목욕탕에는 못이 한 개밖에 아니라 여기 저기 11 개가 있다. 지금까지도 못에 물이 흐르고 있다. 못에 얼굴이 비출 정도로 너무 투명했다. 라투보코에 유적과 동상이 많지만 파괴된 부분도 많아서 옛날에 어떻게 생겼는지 추정할 수 밖에 없었다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
너무 즐겁게 구경하다가 갑자기 길을 잃어버렸다. 친구에게 세 번째 방문이지만 그 길을 멀랐다고 했다. 당황하는 것보다는 우리는 그냥 천천히 길을 찾기로 했다. 더 들어갈 때 작은 논, 관목 숲, 고인돌까지 봤다. 분위기가 너무 한적했다. 가끔 아름다운 내 목소리가 들렸다. 근데 가장 기억에 남은 것이 미끄러운 큰 돌을 넘을 때다. 내렸더니 눈 앞에 큰 절벽이 있다. 너무 무서웠다. 아래는 관복과 큰 나무밖에 없었다. 떨어지면...상상조차 할 수 없었다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
많이 걸은 후에 결국 작은 매점을 찾았다. 드디어 우리는 다리를 뻗고 잘 수 있었다! 아줌마가 우리를 보고 감짝 놀라셨다. 왜냐하면 우리가 지났던 길에 호랑이나 뱀이 있기 때문이다. 게다가 절벽에 살인 사건이 발생한 적이 있다. 아줌마는 걱정스럽게 괜찮내고 하셨다. 다행히 우리는 아무 것도 안 봤다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
너무 피곤해서 그 매점에서 잠깐 쉬었다. 우리가 있는 곳에서 프람바난이라는 사원이 보였다. 해 질 무렵에 그 사원이 더 밝아 보얐다. 다른 쪽으로 보면 산도 보였다. 주면에 차, 건물, 집이 너무 작아 보였다. 그 때 기분이 뭐라고 말로 표현할 수 없었다. 자동차의 소리나 욕하는 소리 없이 한 도시를 볼 수 있기 때문이었다. 해가 지면서 우리도 집에 돌아갔다. 피곤하지만 역사를 배우고 평소보다 산 위에서 다른 분위기를 느껴서 실망함이 없었다. 시간이 나면 다시 라투보코에 가고 싶다.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
서울, 12년12월18일</div>
<div>
오후 10:59 (재쓰기)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-20710193431967647492012-12-18T20:18:00.001+07:002012-12-18T20:18:16.085+07:00#NegeriOrangPart26: Melihat dari Jauh<blockquote class="tr_bq">
<i>Saya suka melihat dari jauh. Kamu bisa melihat segalanya tanpa terkotori oleh pikiran orang-orang di sekelilingmu. #Pendakian</i></blockquote>
<div>
<br /></div>
Melewati satu setengah bulan tanpa satu tulisan pun, saya menyadari bahwa saya kembali pada titik awal. Titik di mana setelah peristiwa tersebut saya tiba di sini. Singkatnya, tak terasa sudah hampir sebulun bulan.<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://www.balairungpress.com/wp-content/uploads/2012/12/pemira-938x380.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="161" src="http://www.balairungpress.com/wp-content/uploads/2012/12/pemira-938x380.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Source: balairungpress.com</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Pemira. Saya diberi kesempatan untuk melihat dari jauh #PemiraUGM kali ini. Tanpa bisikan-bisikan dari kiri kanan, saya bisa melihat walaupun tak jelas.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mengikut </span><a class="twitter-atreply pretty-link" dir="ltr" href="https://twitter.com/bayuanggara08" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="color: #66b5d2; text-decoration: initial;">@</s><b style="font-weight: normal;">bayuanggara08</b></a><span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"> dan </span><a class="twitter-atreply pretty-link" dir="ltr" href="https://twitter.com/kangridwan19" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="color: #66b5d2; text-decoration: initial;">@</s><b style="font-weight: normal;">kangridwan19</b></a><span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"> ttg </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="color: #66b5d2; text-decoration: initial;">#</s><b style="font-weight: normal;">SurveyPemira</b></a><span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"> , namun sampel sy a/ teman2 sekelas Bahasa Korea saya</span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Diawali dg tgas presentasi, sy mmutuskan untk mmlih tema apatisme masyarakat dalam pemilu </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Ini plhan yg sulit memang,mengingat beberapa alasan:1. Kmgkinan bhw tman2 sy tdk brminat trhdp pmilu </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">2. Saya harus mencari artikel dalam bhsa korea ttg apatisme trhd pemilu dan harus menyampaikanny pl dlm bhsa korea</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">3. Terbatasnya pengetahuan saya ttg pemilu dan sstem pmrnthan korea,jepang,cina </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kenapa tiga negara itu? Karena teman sekelas saya dan dosen saya</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Namun saya terbantu dg situasi korea yg akan mghdapi pmlihan presiden,dan kampus sy,kyunghee,jg akan mgdkan pemira</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Saya akan bhas artikel trlbh dhulu. </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Diawali dg bukti tidak meningkatny dkungan untk pra clon presiden,dsimpulkan bhwa msyrakat korea apatis trhdp pmilu</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Masyarakat yg tlh mntapkan plhan akn tetap pd plhanny,nmun yg blm hnya akn sprti busa,massa mengambang </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">berdasarkan survey, Skitar 30-40 persen masyarakat korea memutuskan untuk tidak memilih.alasanny,mrka tdk pny kpntgan</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Namun apakah ke-apatisme-an it harga pasti? Ternyata tidak jg</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Berdasarkan survei yg lain, 80 persen masyarakat memutuskan untk mmlih. </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Jumlah ini meningkat dbndingkan pmilu lalu. Dkrenakan hasil yg sdah pasti,masyarakat tdk menaruh perhatian pd saat it </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Ancaman oposisi jg ckup besar dlam menentukan arah suara.mskpun mnrut sy tdk 100 persen benar </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kesimpulan pertama, walaupun msyrkt trlht apatis,bkn brrti</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23setidakny&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="color: #66b5d2; text-decoration: initial;">#</s><b style="font-weight: normal;">setidakny</b></a><span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"> mrkatdk mncoblos saat pmilu </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Yg kedua,sy mlakukan survei kuantitatif dg mlhat jwbn teman2 sy pd saat kami berdiskusi </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mahasiswa Jepang lbih pduli dg politik dan pemilu dbandingkan mahasiswa cina </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Usut punya usut, hal ini dilatarbelakangi sistem politik dan pemerintahan cina #.</span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Seperti apa sistem plitik cina, singkatny sperti thun2 sblm 98,namun tnp diktator </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Bukanny masyarakat tdk pduli,tp krna ap yg mrka hrapkan tdk tampil d ranah plitik </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kasarnya,tanpa pemilu pun sudah tahu siapa yg akan terpilih.</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Hal ini secara tdk langsung memupuk rasa apatis d dlam otak mereka</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Dalam keadaan seperti it,bhkan sy blg pemilu hny membuang anggaran negara </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Sementara itu, sebagian dr teman2 jepang saya memiliki antusiasme trhdp politik </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Slah satu faktor penyebabnya,ternyata adalah lingkungan keluarga</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Keluarga yg srng berdiskusi ttg politik tnpa dsdari menumbuhkan kepedulian politik bg slrh anggota kluarga </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Meskipun tentu saja faktor lingkungan di luar keluarga juga penting</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kesimpulan ke2,diawali hipotesis bhwa mhssw apatis plitik,hrus dtu2p dg tdk slruhny yg trlht apatis it apatis </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Mereka hanya berfikir dg cr berbeda ttg apa it plitik dan pntgny pemilu </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Satu hal yg sy tgkap pula, partisipasi dlm pemilu msh drasakan pnting bg mhsiswa </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Walaupun trkdg hnya dlakukan atas nama kewajiban. </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Dri kcmata mahasiswa, hal itu pun bisa saya maklumi </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kenapa?karena efek dr pmilu tdk drsakan scra lgsung dan penuh oleh mahasiswa </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Siapapun presiden atau kepala negaranya, tak jadi msalah. Alasan lain, karena mahasiswa belum bekerja </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Maksud saya,bekerja dalam arti pkerjaan yg mmliki kaitan dg kebijakan pemerintah </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Kembali pd plitik kampus, faktor terbesar apatisme adalah kurang dirasakannya pngaruh lmbga kampus </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Bhkan bnyak dari teman saya yg tdk tahu bhwa sesuatu yg bernama 'lembaga kampus' itu ada</span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Dari situ saja,drimana dpt brhrap mrka thu bhwa ad pemira?</span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Faktor calon yg tdk dkenal jg brpengaruh besar. Bgaimana bs memilih ktika tdak kenal?</span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Dri snilah sy tarik ksimpulan pntgny publikasi yg merata dan berkesinambungan </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Publikasi yg dlakukan oleh pnyelanggara pemira </span><a class="twitter-atreply pretty-link" dir="ltr" href="https://twitter.com/KPRM2012" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="color: #66b5d2; text-decoration: initial;">@</s><b style="font-weight: normal;">KPRM2012</b></a><span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">maupun partisipan pemira </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Bukan hny untk tjuan jngka pndek,yaitu untk memilih presma,tp jg untk pndidikan politik yg dbthkan oleh slrh mhsiswa </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Karena ktika tdk ad pndidikan plitik, maka suatu sistem tdk bs dktahui kkrgn dan klbhnny,tdk ad tanda2 untk brubah </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Bth bnyk pendapat dan keikutsertaan untk mengubah wajah plitik mnjadi lbh crah,bkn hny mrka yg du2k d krsi plitik </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Jika tidak, mungkin sampai anak cucu kita nanti mrka akn mmndg plitik it kerakusan belaka </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Dan setidakny sy brsykur msh ad pemira </span><a class="twitter-atreply pretty-link" dir="ltr" href="https://twitter.com/KPRM2012" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="color: #66b5d2; text-decoration: initial;">@</s><b style="font-weight: normal;">KPRM2012</b></a><span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"> .tman cina sy brkta bhwa dsna tak ad hal sprti pmira </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="background-color: whitesmoke; color: #66b5d2; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;">#</s><b style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-weight: normal; line-height: 18px; text-decoration: initial;">SurveyPemira</b></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">Sepertinya sekian dulu kultwit tmbhan untk </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23SurveyPemira&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="color: #66b5d2; text-decoration: initial;">#</s><b style="font-weight: normal;">SurveyPemira</b></a><span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"> , </span><a class="twitter-hashtag pretty-link js-nav" data-query-source="hashtag_click" dir="ltr" href="https://twitter.com/search?q=%23cmiiw&src=hash" style="background-color: whitesmoke; color: #0084b4; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-decoration: initial;"><s style="color: #66b5d2; text-decoration: initial;">#</s><b style="font-weight: normal;">cmiiw</b></a><span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">ya :D. Maklum sdah lama tak diskusi</span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">서울, 12년12월18일</span></div>
<div>
<span style="background-color: whitesmoke; color: #333333; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 18px;">오후 10:15</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-17403538074607047902012-12-18T19:45:00.002+07:002012-12-18T19:51:27.897+07:00#NegeriOrangPart25: Apatis?<blockquote class="tr_bq">
<i>Terkadang kita butuh memahami bahwa tidak ada orang yang bertindak tanpa alasan.</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda bisa menemui kursi khusus untuk penyandang cacat, lansia, dan ibu hamil di setiap pojok gerbong subway. Total dua belas kursi di setiap gerbongnya. Tentunya Anda tidak bisa duduk di situ, walaupun sedang kosong. Jatah Anda adalah kursi-kursi yang terletak di tengah gerbong. Tenang saja, jumlahnya tentu melebihi kursi khusus.</div>
<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika pertama kali menaiki subway (kereta bawah tanah), saya pernah sekali tidak sengaja menduduki kursi khusus tersebut. Padahal warnanya berbeda dari kursi biasa, dan di sekelilingnya adalah orang-orang tua. Namun, mungkin karena semua dalam pandangan saya adalah sesuatu yang baru di mana saya tentu saja tidak sempat memerhatikan sekitar. Sampai seorang kakek menunjukkan tanda kursi khusus sebagai isyarat agar saya pergi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-RL2gesMZ0TU/UNBmlGvCDcI/AAAAAAAAAaI/NNyObKAP5HA/s1600/subway.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="263" src="http://4.bp.blogspot.com/-RL2gesMZ0TU/UNBmlGvCDcI/AAAAAAAAAaI/NNyObKAP5HA/s400/subway.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">source: www.naver.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejak saat itu, jelas saya tidak mencoba lagi kesempatan untuk menduduki kursi khusus. Tapi sesungguhnya yang ingin saya tekankan di sini adalah:</div>
<blockquote class="tr_bq">
<i>Ketika kursi khusus penuh, dan lansia yang menaiki kereta melebihi kapasitas kursi tersebut, relakah kita memberikan kursi untuk diduduki mereka?</i></blockquote>
<div style="text-align: justify;">
Oke, ketika awal-awal saya berada di sini, saya selalu memberikan kursi saya untuk orang yang lebih tua, walaupun terkadang mereka kelihatan masih kuat. Tapi seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa saya tidak 'sebaik' dulu lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Logikanya, ketika saya menempuh perjalanan jauh--melebihi satu jam--tentu saja saya ingin duduk. Tidak mudah terkadang untuk berdiri terus-terusan di dalam kereta selama satu jam lebih. Ingin istirahat, ingin duduk, singkatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hati saya sudah mengeraskah? Mengikuti pola apatisme yang lazim di kota-kota besar. Tidak 'sebaik' dulu lagi yang selalu mendahulukan orang yang lebih tua untuk duduk. Tentu saja saya masih memberikan kursi ketika orang di sekitar saya lansia yang tidak kuat untuk berdiri lama, atau orang yang benar-benar membutuhkan tempat duduk. Tapi sekarang, saya jarang sekali memberikan kursi untuk mereka--yang walau lebih berumur--yang terlihat masih kuat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apatiskah? Tapi dosen saya berpendapat bahwa tidak murni seperti itu. Orang-orang di atas enam puluh tahun--kalau saya tidak salah--di Korea tidak perlu membayar ketika menaiki subway. Itu terkadang yang menyebabkan banyaknya lansia di dalam subway. Di tambah lagi, dengan angka harapan hidup yang terus naik, lansia sekarang tidak lagi seperti dahulu yang 'renta'. Banyak di antara lansia yang masih kuat untuk berdiri bahkan selama satu jam di dalam subway. Apalagi kalau melihat realita orang Korea yang suka mendaki gunung, tak heran ketika mereka masih kuat walaupun sudah berumur lima puluh ke atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kita berposisi sebagai kalangan muda--mahasiswa dan pekerja--terkadang saya memahami tindakan mereka yang tidak mau merelakan kursinya. Lansia tidak diwajibkan membayar ketika menaiki subway, sedangkan kalangan muda harus membayar. Sebagai pekerja yang pulang senja, tentu saja mereka ingin menikmati istirahat sejenak di dalam subway barang sepuluh dua puluh menit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dari itu, jangan heran ketika Anda mendapati jarangnya orang yang memberikan kursinya untuk lansia, penyandang cacat, ataupun ibu hamil. Yang Anda dapati adalah orang yang tidur--atau pura-pura tidur--ataupun yang sibuk dengan <i>gadget</i>-nya. Orang-orang Korea pun sudah paham akan fenomena apatisme ini. Mereka tidak lagi meminta untuk diberikan kursi. Terkadang saya memberikan kursi saya untuk seorang nenek atau kakek, tapi mereka menolak dan memilih berdiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Well, saling memahami yang bagus, walaupun ada ironi di dalamnya mengingat orang sudah saling tidak peduli lagi satu sama lain. Mungkin bukan 'sudah', hanya 'sedang'. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>Tabik</i>.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
서울, 12년12월18일</div>
<div>
오후 9:43</div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-26582057621507779022012-10-29T20:46:00.002+07:002012-10-30T14:14:16.742+07:00창의적인 사고 능력이 필요성학생이라면 보통 포스트잇을 사용하지요? 포스트잇은 어떻게 왜 만들었는지 생각해본 적이 있나요? 포스트잇을 발견한 사람이 대단하지 않을까요? 작지만 기능이 많은 것을 생각해 봤기 때문입니다. <span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
생활에서 많이 사용하는 물건을 보면 어떻게 사람들이 발견할 수 있었나 하는 생각이 많이 들지 않을까요? 대답이 하나 밖에 없습니다. 창의적인 사고 능력이 있어애 새로운 것을 많이 발견할 수 있다는 말입니다.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-F9Yw48VvigQ/UI6Ik4cW1GI/AAAAAAAAAZw/Ms2vQRoIG30/s1600/img057.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="http://1.bp.blogspot.com/-F9Yw48VvigQ/UI6Ik4cW1GI/AAAAAAAAAZw/Ms2vQRoIG30/s320/img057.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Source: naver.com</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
창의적인 사고란 대단한 것을 발견하는 것 뿐만 아니라 실용성이 있는 것을 발견한 것입니다. 대단한 것이지만 실용성이 없으면 쓸데 없지요? 생활에서 어떤 문제를 보면 창의적인 사고가 있어야 그 문제를 풀 수 있습니다. 물론 예로부터 쓰는 방법이 있지만 창의적인 사고로 문제를 개롭게 풀 수 있습니다.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
근데 창의적인 사고가 정말 새로운 사고일까요? 아닙니다. 기존의 지식이나 정보를 알아야 새로운 아이디어를 낼 수 있습니다. 아무데나 갈 수 있는 자전거를 만들고 싶으면 우리가 보통 사용하는 자전거에 대해 알아야 되지요? 가끔 창의적인 사고라는 것은 기존의 사고만 더 편리하도록 새로운 아이디어를 추가해서 만드는 경우도 있습니다.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
게다가 기존의 지식이나 정보를 알아보면 부족한 것이 있든제 어떻게 더 편리한 것을 만들지 그런 생각이 드는 법입니다. 창의적인 사고를 키우기 위해서 기존의 지식을 알아야 된다는 말입니다.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
그렇지만 어떤 사람들은 그냥 원래 있는 것만으로도 살 수 있고 새로운 것을 만드는 것이 필요없다고 생각합니다. 그렇게 하면 우리의 삶이 재미없지 않을까요? 위에 있는 것처럼 창의적인 사고란 대단한 것만이 아니라고 생각합니다. 예를 들면 플라스틱 쓰레기를 줄이기 위하여 플라스틱으로 가방을 만든 사람이 있습니다. 재활용한 종이로 공책을 만드는 사람도 있지요? 작은 아이디어지만 환경을 보호할 수 있습니다.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
창의적인 사고 능력이 있으면 주변에 있는 문제를 풀 수 있는 생각을 할 수 있습니다. 기술과 같이 저한다면 대단한 것을 만들 수 있겠지요? 게다가 그 물건의 저작권을 신청하면 돈도 벌 수 있지 않을까요? 창의적인 사고 능력을 통해서 우리의 생활을 더 재미있게 지낼 수 있다는 말입니다.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
#토픽 시험 쓰기 연습</div>
<div>
주제: 창의적인 사고 능력 필요성</div>
<div>
(1) 창의적인 사고 능력이 필요한 이유</div>
<div>
(2) 기존의 지식이나 정보를 대하는 태도</div>
<div>
(3) 창의적인 사고 능력을 통해 얻을 수 있는 것</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7793304844298979118.post-91180763674380410762012-10-29T20:17:00.002+07:002012-10-29T21:11:28.661+07:00바람직한 인간관계인간이 세상에서 살아갈 때 혼자 살 수 없다는 말이 있다. 혼자 살 수 있다고 생각하는 사람도 있기는 한데 더 깊게 생각하면 말이 안될 수 밖에 없다. 우리가 입는 옷이나 먹는 음식을 만드는 것에 다른 사람의 도움이 ㅠㅣㄹ요하기 때문이다.<span class="”fullpost”">
</span><br />
<div>
<br /></div>
<div>
예로부터 인간은 혼자 살지 않고 다른 인간과 같이 살아 왔다. 음식을 찾기 위해서 남자들이 동물을 사냥하고 여자들이 요리했다. 아무리 두 명밖에 없더라도 이 두 명으로 부터 사회를 만들었다. 혼자 살 수 있다면 우리가 지금 알고 있는 사회라는 말이 없을 것이라고 생각한다. 위에서 말한 이유에서 알 수 있듯이 인간관계가 중요하다고 말할 수 있다.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-zBJhVIjvK8o/UI6B4qxhY4I/AAAAAAAAAZY/rSJ6RM8XogQ/s1600/zzd.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="296" src="http://1.bp.blogspot.com/-zBJhVIjvK8o/UI6B4qxhY4I/AAAAAAAAAZY/rSJ6RM8XogQ/s320/zzd.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Source: naver.com</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
그렇지만 우리가 알다시피 인간관계 속에서도 나쁜 일이 생긴다. 예를 들어 왕따 사건이다. 어떤 학생을 싫어할때 그 학생에게 폭력을 한다는 것이다. 이런 일이 어떻게 생길 수 있을까? 바로 인간관계 문제 때문이다. 편하게 살고자 한다면 바람직한 인간관계가 필요하다고 생각한다.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
바람직한 인간관계란 사회에서 사람들이 잘 의사 소통을 하거나 문제가 생길 때 사람들의 의견을 존중하고 가장 좋은 방법으로 마무리한다는 것이다. 인간이 살면 문제가 생기는 법이다. 문제가 생길 때 그냥 혼자 고민하지 말고 다른 사람과 공유한다면 서로 이해하고 도와줄 수 있다. 사소한 일이든지 큰 일이든지 다른 사람에게 의논하는 것은 방해가 되지 않으며 오히려 이해심이 생긴다.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
바람직한 인간 관계를 이루기 위하여 자기부터 시작하는 것이 가장 좋은 방법이라고 생각한다. 다른 사람의 일을 도와주거나 사람이 왜 그런 행동을 하는지 이유를 이해주는 것이다. 친구와 싸울 때도 진정한 마음으로 마무리해야 한다. 이것들을 통해 평화로운 세상이 이루어지는 가능성도 높아질 것이다.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
#토픽 시험 쓰기 연습할 때 만든 것이다.</div>
<div>
주제: 바람직한 인간관계 ^^</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14136299966149740703noreply@blogger.com0