rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Kamis, 27 Desember 2012

#NegeriOrangPart30: Cerita Tak Utuh

Terkadang senyum itu bisa lahir dari teman-teman yang baru saja kamu kenal.

Jika kita banyak melewatkan waktu bersama, wajar jika banyak tawa yang terlepas.
Jika kita banyak berbagi bersama, wajar jika perpisahan menjadi beban.
Jika kita banyak berjalan bersama, tak heran jika tukar-menukar hadiah menjadi kebiasaan.

Tapi jika tidak? Saya bisa menghitung hari-hari yang saya lewatkan bersama dengan teman-teman Vietnam, Eungok-Ahn-Teuk ahn-Phuong, lima jemari itu pun tak sampai. Kami pertama kali bertemu saat mereka baru sampai di Seoul, dan pertemuan selanjutnya--sekaligus terakhir--adalah hari ini. Di lain itu, saya hanya berbagi senyum dan sapa dengan mereka, kendati kami berada di kampus yang sama.
Phuong, saya, dan Ahn. Sayang Eungok dan Teuk Ahn tak terpotret
Wanna More.?

Senin, 24 Desember 2012

#NegeriOrangPart29: Ketika Teman Ngopi dan Ngeteh Itu Pulang...

Kau salah ketika mengatakan bahasa adalah penghambat. Dulu ketika manusia hanya bermodalkan batu dan bahasa sederhana pun mereka bisa hidup. Bukan, jangan salahkan bahasa, tapi pupuklah keterikatan itu.

Benar memang kata orang, menyeruput secangkir kopi atau teh dengan seorang teman memang membuat waktu melesat bagaikan anak panah. Bukan, bukan karena secangkir kopi atau tehnya. Bukan pula suasanya yang mendukung. Tapi karena ribuan kata yang mengalir di sela-selanya.

Anda bisa menikmati secangkir kopi atau teh dengan siapa saja, tapi ternyata belum tentu bisa meresapi hangatnya cerita yang ada di dalamnya. Tidak dengan semua orang ternyata kisah seduhan kopi dan teh bisa dinikmati. Setiap orang punya caranya sendiri-sendiri untuk saling berbagi cerita.


Wanna More.?

Jumat, 21 Desember 2012

#NegeriOrangPart28: Ibu Marah pada Saya Tidak Ya?

멀어서 슬프고슬퍼서 흠도 티도 없는사랑이여--유안진
Karna jauh ku sedihkarna sedih, cinta pun tak berkeluh debu...

Ibu saya marah pada saya tidak ya? Anaknya yang jauh, yang sejak dua tahun lalu hanya pulang sekali dua kali setahun, mungkin tidak akan menelepon pada hari ibu. Walau setidaknya bukan karena lupa, tapi alasan tidak punya pulsa telepon internasional mungkin akan menyakiti hati Ibu saya.


Apakah Ibu berpikir, tidakkah saya rindu dengannya? Tidakkah saya ingin mengucapkan selamat padanya? Tidakkah saya sayang dengannya? Tidakkah saya tidak lupa dengannya?

Saya sendiri tidak tahu apakah tulisan ini bisa menjawab semua pertanyaan itu. Tapi jikalau saya menjadi Ibu, mungkin saya juga akan menangis. Anaknya menyerah hanya karena tidak punya pulsa telepon.
Wanna More.?

Kamis, 20 Desember 2012

#NegeriOrangPart27: Oke, Ini Air Mata

Kehidupan kita bagai musafir yang lalu lalang memang. Tapi, bukannya musafir tidak menangis ketika dia meninggalkan tempat yang disinggahinya bukan?

Oke, ini memang air mata. Saya tahu sebenarnya bahwa saya paling tidak akan sedikit menelan ludah saat menyampaikan pesan dan kesan saya dalam Upacara Kelulusan Kelas Bahasa Korea IIE (Institute of International Studies) Universitas Kyunghee. Tidak perlu menangislah, pikir saya.

Tapi, memang pada dasarnya saya adalah orang yang mudah menangis. Walaupun air mata itu tidak akan lama mengalirnya.


Saya sendiri tidak tahu kenapa sengaja mengambil tema 'menyedihkan' untuk upacara kelulusan ini. Sebenarnya cukup dengan menjabarkan apa yang saya dapat, apa yang saya pelajari, dan apa yang akan saya lakukan ke depannya. Tapi setiap tahun selalu sama seperti itu. Bosan? Ya, saya terkadang memang tidak suka dengan pengulangan yang sama. Jika kita bisa berbeda, kenapa tidak?

Wanna More.?

Selasa, 18 Desember 2012

#쓰기숙제: 라투보코 올라가서

기행문이란...우리가 봤던 것 뿐만 아니라 우리가 느꼈던 것도...


인도네시아에는 힌두-불교 사원이 많다. 특히 우리 대학교에서 45분 동안 버스를 타면 큰 사원을 찾을 수 있다. 대학교 2 학년 때 어는 삼복더위에 나는 친구들과 같이 '라투보코'라는 사원에 다녀왔다. '보루부두르' 사원보다 별로 유명하지 않지만 라투보코 사원은 산에 있다는 점에서 호기심이 생겼다.

아침 9시에 학교에서 모여서 버스로 출발했다. 주말이라서 만원버스처럼 사람이 가득 차 있었다. 한 시간동안 계속 서 있었지만 친구랑 이야기를 했더니 목적지에 다다랐다. 땅을 밟았더니 우리의 눈 앞에서 큰 사원이 보였다. 그런데 우리가 갈 사원이 그 사원이 아니었다. 라투보코 사원에 가고자 마을 버스를 타야 됐다.
Source: google.com

Wanna More.?

#NegeriOrangPart26: Melihat dari Jauh

Saya suka melihat dari jauh. Kamu bisa melihat segalanya tanpa terkotori oleh pikiran orang-orang di sekelilingmu. #Pendakian

Melewati satu setengah bulan tanpa satu tulisan pun, saya menyadari bahwa saya kembali pada titik awal. Titik di mana setelah peristiwa tersebut saya tiba di sini. Singkatnya, tak terasa sudah hampir sebulun bulan.

Source: balairungpress.com

Pemira. Saya diberi kesempatan untuk melihat dari jauh #PemiraUGM kali ini. Tanpa bisikan-bisikan dari kiri kanan, saya bisa melihat walaupun tak jelas.

Mengikut  dan  ttg  , namun sampel sy a/ teman2 sekelas Bahasa Korea saya

Diawali dg tgas presentasi, sy mmutuskan untk mmlih tema apatisme masyarakat dalam pemilu 

Ini plhan yg sulit memang,mengingat beberapa alasan:1. Kmgkinan bhw tman2 sy tdk brminat trhdp pmilu 
Wanna More.?

#NegeriOrangPart25: Apatis?

Terkadang kita butuh memahami bahwa tidak ada orang yang bertindak tanpa alasan.

Anda bisa menemui kursi khusus untuk penyandang cacat, lansia, dan ibu hamil di setiap pojok gerbong subway. Total dua belas kursi di setiap gerbongnya. Tentunya Anda tidak bisa duduk di situ, walaupun sedang kosong. Jatah Anda adalah kursi-kursi yang terletak di tengah gerbong. Tenang saja, jumlahnya tentu melebihi kursi khusus.


Ketika pertama kali menaiki subway (kereta bawah tanah), saya pernah sekali tidak sengaja menduduki kursi khusus tersebut. Padahal warnanya berbeda dari kursi biasa, dan di sekelilingnya adalah orang-orang tua. Namun, mungkin karena semua dalam pandangan saya adalah sesuatu yang baru di mana saya tentu saja tidak sempat memerhatikan sekitar. Sampai seorang kakek menunjukkan tanda kursi khusus sebagai isyarat agar saya pergi.
source: www.naver.com

Wanna More.?

Senin, 29 Oktober 2012

창의적인 사고 능력이 필요성

학생이라면 보통 포스트잇을 사용하지요? 포스트잇은 어떻게 왜 만들었는지 생각해본 적이 있나요? 포스트잇을 발견한 사람이 대단하지 않을까요? 작지만 기능이 많은 것을 생각해 봤기 때문입니다. 

생활에서 많이 사용하는 물건을 보면 어떻게 사람들이 발견할 수 있었나 하는 생각이 많이 들지 않을까요? 대답이 하나 밖에 없습니다. 창의적인 사고 능력이 있어애 새로운 것을 많이 발견할 수 있다는 말입니다.
Source: naver.com
Wanna More.?

바람직한 인간관계

인간이 세상에서 살아갈 때 혼자 살 수 없다는 말이 있다. 혼자 살 수 있다고 생각하는 사람도 있기는 한데 더 깊게 생각하면 말이 안될 수 밖에 없다. 우리가 입는 옷이나 먹는 음식을 만드는 것에 다른 사람의 도움이 ㅠㅣㄹ요하기 때문이다.

예로부터 인간은 혼자 살지 않고 다른 인간과  같이 살아 왔다. 음식을 찾기 위해서 남자들이 동물을 사냥하고 여자들이 요리했다. 아무리 두 명밖에 없더라도 이 두 명으로 부터 사회를 만들었다. 혼자 살 수 있다면 우리가 지금 알고 있는 사회라는 말이 없을 것이라고 생각한다. 위에서 말한 이유에서 알 수 있듯이 인간관계가 중요하다고 말할 수 있다.
Source: naver.com
Wanna More.?

Sabtu, 27 Oktober 2012

Salahkah Pemuda Pragmatis?

Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang telah kau berikan untuk negaramu- John F. Kennedy

Ketika mendengar banyak orang mengeluhkan para pemuda saat ini yang tidak peka terhadap urusan negara, saya berpikir, benarkah kondisi tersebut? Bahwa pemuda saat ini kurang memiliki rasa nasionalisme terhadap negara mereka, benarkah? Bahwa mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang) tidak layak disebut aktivis?


Saya--dalam posisi saya sebagai seorang mahasiswa pertukaran--jujur sangat jarang menemui aktivis dalam perspektif yang kita punya selama ini. Bukan permasalahan berat, permasalahan negara, korupsi dan sebagainya yang kami bicarakan. Well, saya memang tidak tahu topik pembicaraan mereka ketika berbicara dengan teman-teman senegaranya. Kendala bahasa seringkali membuat kami tidak bisa bicara banyak. Tapi, setidaknya saya bisa melihat ketertarikan mereka.

Source: Google.com
Wanna More.?

Rabu, 24 Oktober 2012

Berbicara Denganmu...

어머니
당신은 그 먼 나라를 알으십니까?
--신석정
Ibu, apakah kau tahu di mana negara jauh itu berada? 
Source: dok pribadi

Sudah lama rasanya saya tidak berbicara lepas dengan adik saya, Said. Bahkan kadang ketika berbicara pun, rasanya masih saja ada rasa canggung dan segan. Ketika kami bertemu di rumah pun, saya rasa kami jarang berbicara. Mungkin satu dua, ketika salah satu dari kami butuh 'wejangan'. Maka, ketika tadi saya bisa berbicara lepas selama satu jam dengannya, saya seperti merasakan arti sesungguhnya dari kosakata 회포를 풀다, yaitu curhat.


Kami jarang bertemu, sejak Said pergi ke Kuningan, Ciremai, untuk menempuh pendidikan di pondok pesantren Husnul Khotimah. Saat dia pergi, saya kelas dua SMP. Otomatis, saya belum merasakan apa itu namanya perpisahan. Toh, dia kan bersekolah, setahun sekali dua kali akan bertemu, jadi tak perlu melankolis. Saya masih SMP memang, masih belum mengerti dunia (walau sekarang juga belum).
Wanna More.?

Selasa, 16 Oktober 2012

#NegeriOrangPart24: "Two Doors", Human's Greed?

Because of greed, the first crime in this world occured: Qabil killed Habil

I got two free tickets to watch indie film named "Two Doors" (두개의 문). Since it's free, in the first I don't care about the topic of this film. Although I knew this film is about Yongsan Tragedy, but actually I don't know what Yongsan Tragedy is.

Two Doors is a documentary film which is related with Yongsan Tragedy of 2009. This tragedy took the lives of five evictees (철거자) and one police of SWAT (경찰 특공대) unit member. In case of actualize Yongsan Industrial District blue print, Korean government displacing some of Yongsan citizens to the other place. But there are some problem about compensation that has to be given to evictees. Because the compensation was much too little, those evictees demonstrated against government.

Source: www.naver.com
Wanna More.?

Rabu, 10 Oktober 2012

#NegaraOrangPart23: 한중일 하모니, East Asian Harmony

Dunia adalah kumpulan manusia-manusia. Maka jangan mengutuk jika ada pertengkaran, perkataan buruk,ataupun pertumpahan darah. Bermula saat Qabil membunuh Habil. Sama namun tidak sama, tidak sama tetapi berbeda.

Source:
http://blog.naver.com/jewelry1974?Redirect=Log&logNo=50141086016
Sejak saya memasuki kelas advance di  Institute of International Studies Kyunghee University (semacam lembaga bahasa), saya mulai merasakan adanya 'kesatuan' dan dominasi dari orang Korea, Jepang, dan China. Dari segi jumlah, mereka jelas menang. Ketika memasuki kelas advance Bahasa Korea, kebanyakan memang diisi oleh orang China dan Jepang. Tidak terlalu banyak ditemui murid dari negara lain. Contohnya, saya sebagai orang Indonesia terasing di antara orang China dan Jepang. Di kelas sebelah juga, ada satu orang murid Kazakhstan, ditengah kepungan China dan Jepang.


Hal ini wajar, mengingat mereka memiliki banyak kesamaan mulai dari fisik, filosofi hidup, dan bahasa yang digunakan. Konfusianisme sangat terasa di China dan Korea, dan mungkin juga Jepang walau tak seberapa. Aksara China juga dipakai di Jepang dan Korea walaupun kedua negara tersebut memiliki tulisan tersendiri. Maka dari itu, kosakata bahasa China, Jepang, dan Korea tidak jauh berbeda karena berasal dari karakter huruf China. Maka dari itu, tidaklah salah jika berkata bahwa ketiga negara tersebut berasal dari satu rahim.
Wanna More.?

#Garda10 Percikan Dua: Jujur Saya Ragu Awalnya

Canggung, dan tak mengerti kenapa bisa bersama kalian... Tapi berbicara kalian memang berbicara tentang sahabat

Ya, saya jujur canggung ketika pertama kali berkumpul dengan seluruh anggota #Garda10. Sudah kenal semua sih-pengecualian Irfan dan Aries-tapi pada saat kami pertama kali berkumpul, saya punya beberapa teman yang saya lebih sering jalan bersama mereka. Karena itu, saya berpikir bisakah kita menjadi satu kelompok yang kompak? Awalnya saja saya sudah canggung-padahal itu wajar kan?.

Source: Google.com
Ketika #Garda10 ini terbentuk, ada perasaan 'tidakkah saya menyakiti teman2 dekat saya yang lainnya?', terlebih lagi teman para anggota #Garda10. Kenapa kita tidak tetap seperti ini saja? Sudah jadi satu kesatuan utuh? Saya khawatir bagaimana kalau teman yang lain tahu? Jujur saja awalnya saya menganggap sepertinya kami harus meakai prinsip amniyah dalam kegiatan kami. #Konyol

Misalnya saja, saya punya banyak teman dekat di KAMMI, tapi kenapa hanya beberapa orang saja yang ikut ke #Garda10? Contoh lain, Titi-teman sekamar saya di kontrakan-, merupakan teman dekat Iim. Saya, Titi, dan Iim lumayan sering jalan bareng apalagi setelah bersama mengikuti PPB5. Tapi kemudiab kenapa hanya saya dan Iim? Jujur saya sangat khawatir di awal.
Wanna More.?

Selasa, 09 Oktober 2012

#Garda10 Percikan Satu: Alasan Saya Menulis Tentang Kalian

Sebenarnya alasan terbesar saya menulis ini adalah karena saya merasa harus menulis di blog, apapun itu. Tak bisa saya pungkiri bahwa mungkin saya sedang stuck menghadapi kenyataan frekuensi menulis saya yang di situ-situ saja. Menulis sebenarnya simpel, yang diperlukan hanyalah ide, dengan menganggap variabel lain stabil.


Dan saat ini hanya kenangan tentang #Garda10 yang mengiang di kepala saya. Bukan apa-apa, selepas membaca postingan blog kak Fiya, saya terpikir akankah saya menulis tentang mereka juga?

Entah berapa kali saya harus berpikir bahwa saya terkesan dan terharu
#Garda10's present

Sejujurnya saya kurang sreg dengan nama #Garda10 --siap-siap ditimpuk anak Garda--, kurang unik saja :D. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, well-lah. Tak seperti kata Shakespare yang berkata apalah artinya sebuah nama, ternyata yang terpenting dari #Garda10 adalah arti dibaliknya. Terkait unik anehnya, ternyata itu nomor keberapa :).
Wanna More.?

Senin, 01 Oktober 2012

#NegeriOrangPart22: Street Performance, Ideologi, dan Ketahanan Nasional

독도, 대한민국, 붉은 악마항상 크게 소리 지르네..(Dokdo, Daehan Minguk (Korea), Setan MerahSelalu mereka dengungkan dengan penuh semangat)...

Hongdae-nama salah satu jalan terkenal di Seoul-memang terkenal dengan street performancenya. Saya kira ini hanya pertunjukan seni biasa, tapi ternyata tidak. Jika didengar baik-baik, banyak ideologi yang diselipkan dan disebarkan.

Malam ini adalah kali pertama saya menikmati street performance di Hongdae. Meskipun terkenal, baru kali ini saya tertarik untuk melihatnya. Jika sebelumnya saya hanya menganggapnya sebagai sesuatu yang menarik, maka setelah melihatnya, saya memberikan applause penuh untuk ini.
Pertunjukan Seni Jalanan di Hongdae

"Dokdo adalah milik Korea!" 
Wanna More.?

Kamis, 30 Agustus 2012

#NegeriOrangPart21: A Trip to Busan1 "Let's Goo!"

Sebenarnya saya bertanya juga sih, sejak kapan saya jadi rajin memosting pengalaman jalan-jalan saya. Saya hobi berjalan-jalan --plesir yah maksudnya-- pun belum lama, baru pada saat saya memasuki kuliah dan menemui anak-anak yang super...


Bicara tentang kuliah, tiba-tiba saya sedih. Nanti pada saat saya pulang ke Indonesia, saya sudah punya dua angkatan adik kelas di bawah saya. ㅠ.ㅠ ㅠ.ㅠ ㅠ.ㅠ
Apa yang harus saya lakukan?~~~
Oke, lupakan.

Saya punya beberapa fase tipe tulisan ketika menulis di blog--apaan sih. Pertama, ketika saya masih SMA dan masih alay kimcil, tulisan saya benar-benar sulit dibaca. Perpaduan lembut dari tulisan besar dan tulisan kecil, konsonan dan konsonan, dan sebagainya yang membuat saya berpikir, pernahkah saya membuat tulisan seperti itu? Bahkan dulu saya pernah membuat blog khusus untuk tulisan2 alah--waktu itu dianggap belum alay--sampai akhirnya saya putuskan untuk digabung saja. Let's check malusebenarnyapostingulangpostinganini

Wanna More.?

Empat Paperku Tercinta~~ #ThePowerofKepepet

Saya tidak tahu apakah saya bersyukur memiliki kemampuan ini atau haruskah saya instropeksi diri? Guru-guru saya sedari SD hingga SMA selalu berkata persiapan adalah penting. Belajar sistem SKS--Sistem Kebut Semalam--itu tidak baik. Mengerjakan tugas itu jangan ditunda-tunda, dsb. Tapi--dengan memohon maaf sebesar-besarnya kepada mereka--sampai saat ini saya tahu bahwa saya adalah orang suka menunda-nunda pekerjaan.


Source: http://www.alemany.org/ourpages/auto/2010/3/8/47908650/study.jpg
Contoh nyatanya terjadi beberapa hari lalu. Saya diwajibkan membuat lima paper bertemakan Kebudayaan Korea agar nilai saya di UGM bisa keluar. Well, memang dikumpul tepat pada waktunya. Tapi itu dengan kerja rodi mengerjakan empat paper dalam waktu sehari!
Wanna More.?

#NegeriOrangPart20: Ied Pertama Namun...

Selama ini, saya terus meyakinkan diri saya bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk maju sedang dimulai dan pasti akan membuahkan hasil. Terus meyakinkan diri saya bahwa saya bangga menjadi orang Indonesia. Tapi tiba-tiba saya goyah sampai hari ini.
Permasalahan kecil sebenarnya --> Sampah. Tapi meskipun kecil, saya merasa bahwa bukan tak mungkin dikarenakan hal itu kita masih belum puas dengan apa yang dicapai oleh bangsa kita sampai saat ini.

Apalagi karena kejadian ini terjadi setelah Shalat Ied, saya serasa tak bisa memaafkan hal ini. Selepas shalat Ied, sejauh mata memandang hanyalah sampah yang berserakan di mana-mana. Tas bingkisan, botol air mineral, brosur, bahkan roti yang sama sekali belun tergigit.
source: http://2.bp.blogspot.com/_TekjO3iM6xM/TLG5Ne7bvcI/AAAAAAAAAE4/MVskeQWcqIo/s1600/sampah.gif


Wanna More.?

Sabtu, 18 Agustus 2012

#NegeriOrangPart19: Demilitarian Zone of Korea5 "Catatan Akhir Sebuah Perjalanan"

Pada akhirnya saya bisa merasakan kenapa masa-masa wajib militer (wamil) bagi seorang lelaki Korea itu merupakan masa yang menegangkan. Mereka menangis saat berangkat, dan menangis lagi saat pulang...


Credit:  http://www.worldatlas.com/webimage/countrys/asia/koreanpn.gif 
Pertama kali yang saya rasakan pada saat saya tiba di DMZ, adalah ketegangan. Bukan cuma dikarenakan melihat para tentara yang memegang senapan, tapi karena ada perbatasan di sana. Perbatasan yang suatu saat bisa terus ada, atau--lebih baiknya--menghilang seperti Tembok Berlin.

Wanna More.?

#NegeriOrangPart18: Demilitarian Zone of Korea4 (Imjingak)

Meskipun sedih dan pahit, kita tetap menyimpan doa bukan?


Bagaimanapun, perang selalu menyisakan kepedihan, bagi yang merasakan maupun yang mendengarkan kisahnya. Tak ada perang tanpa korban, tak ada perang tanpa pengorbanan, dan tak ada perang tanpa sakit. Tapi memang lebih baik perang menimbulkan sakit, karena pada akhirnya manusia tahu bahwa terus berperang itu bukan solusi.

Imjingak Resort
Wanna More.?

#NegeriOrangPart17: Demilitarian Zone of Korea3 (Dorasan Station)

Pasti nanti, nanti kita akan bertemu lagi. --Stasiun



Tiba-tiba saya teringat tulisan saya akan puisi-puisi yang bertebaran di stasiun kereta bawah tanah Korea (#NegeriOrangPart5: Puisi di Subway?...). Entah kenapa, stasiun merupakan tempat yang romantis bagi saya. Ada pertemuan, ada perpisahan. Karena itu, saya begitu terkesan akan puisi-puisi yang dipajang di stasiun subway. Di samping sebagai "penyejuk hati" di tengah suasana kota yang sibuk dan tak henti, adanya suasana hening dan bahagia menambah kekhidmatan puisi itu sendiri.

Dorasan Station. Mengingatkan saya pada kata Dorawa (돌아와), kembali...
Tempat ketiga yang saya kunjungi adalah Dorasan Station. Dari luar, stasiun ini tak jauh berbeda dengan stasiun subway seperti umumnya. Tapi ketika mencoba mengetahui kenapa stasiun ini dibangun, harapan baru terus menyeruak...
Wanna More.?

#NegeriOrangPart16: Demilitarian Zone of Korea2 "When You Can See North Korea..."

Kadang saya berpikir, adakah ambisi penaklukan itu mesti ada?

Oke, saya lupa nama tempat kedua yang saya kunjungi pada saat DMZ Tour. Tapi tempat kedua ini adalah tempat yang saya suka, karena--walaupun melalui teropong--saya bisa melihat Korea Utara.


Perbatasan yang diam. Dibatasi oleh sungai dan hutan, perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan seakan menggambarkan dinginnya relasi di antara mereka. Jikalau saya terbiasa dengan bisingnya Seoul sehari-hari, maka saya melihat sepinya Korea Utara. Tentu saja yang saya lihat bukanlah pusat kota--Pyeongyang--namun tetap saja sepi saya rasa.

Di sinilah kita bisa melihat Korea Utara melalui teropong.
Sayang tidak diperbolehkan mengambil foto lebih dekat

Wanna More.?

#NegeriOrangPart15: Demilitarian Zone of Korea1 (The 3rd Tunnel)


Ada yang harus dibayar ternyata untuk sebuah ideologi dan 'persatuan'

Akhirnya saya berkesempatan membuat postingan tentang DMZ. Rasa tulisannya tentu saja berbeda dengan saat ketika saya baru saja pulang dari sana. Well, bagaimanapun juga, saya tahu bahwa saya harus memposting ini.

DMZ aka Demilitarian Zone, adalah tempat yang pertama kali teringat di otak saya ketika saya sampai di Korea. Saya sangat ingin mengunjungi Panmunjeom, perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara. Karena itu, ketika mendapatkan tawaran DMZ Tour gratis dari National Health Insurance Corporation (NHIC, 국민건강보험공단) Korea Selatan, langsung saja saya iyakan. Selain gratis (#kode mahasiswa), saya berharap bisa mendapatkan ilmu baru dari tur ini. 

Sekedar info, pergi ke DMZ bukanlah hal yang mudah. Kita harus mendaftar tur khusus DMZ yang biasanya diadakan oleh beberapa agensi travel. Biayanya juga lumayan waw, apalagi untuk ukuran mahasiswa. Harus ada minimal 30 orang jika ingin masuk ke DMZ.


Setelah diawali dengan info tentang asuransi kesehatan di Korea, siang pukul 12.30 kami langsung berangkat ke DMZ yang terletak di Paju, Provinsi Gyeonggi. Ada sekitar 3 tempat yang akan kami kunjungi, yaitu Imjingak (임진각), Dorasan Station (도라산역), dan The 3rd Tunnel (제 3땅굴). Sayang Panmunjeom tidak ada di sini.
Tugu (?) DMZ di depan jalan masuk Terowongan Ketiga
Wanna More.?

Jumat, 17 Agustus 2012

#NegeriOrangPart14: Malam Terakhir dan Elegi Ramadhan

Mungkin sama seperti orang-orang lainnya, pada akhirnya kita merasai Ramadhan akan pergi. Sudah malam terakhir, dan besok sudah malam ied. Dan saya yakin-seperti yang lainnya-pasti kita memiliki perasaan sendiri-sendiri terkait malam terakhir ini.

Jika bertanya pada saya, tentu saja saya sedih. Ramadhan yang sepertinya baru kemarin pada akhirnya harus berlalu begitu saja. Sudah beberapa kali Ramadhan melewati saya begitu saja. Dan ini, Ramadhan yang pertama kali saya lalui di negeri orang, pada akhirnya pergi juga.

Saya memilih untuk berbuka di Masjid Itaewon di malam terakhir ini. Bukan apa-apa, sebagai muslim yang sudah bermukim selama hampir enam di Seoul, saya belum pernah sekalipun berkunjung ke.masjid Itaewon. Karena itu, meskipun berangkat sendiri-teman sedang ada urusan :(- saya pun memutuskan untuk harus pergi ke Itaewon.

Alasannya bukan hanya untuk merasakan atmosfer Ramadhan, karena saya sudah sering berbuka bersama teman-teman Indonesia sehingga tetap bisa merasakan atmosfer Ramadhan. Tapi entah kenapa, saya hanya merasa bersalah melewatkan Ramadhan tanpa sama sekali ke masjid terbesar di Seoul ini.

Masjid Itaewon, Seoul

Wanna More.?

Minggu, 05 Agustus 2012

#NegeriOrangPart13: Summer Night Performance in Unhyon Palace

Last week, I got a chance to see Korean Traditional Performance, Samulnori and Pansori. Actually I often  see Samulnori performance in Indonesia, because my Korean Major in Universitas Gadjah Mada has Samulnori club. But it was my first time in Korea to see this performance.

I went with my two Korean friends, Dohee and Inhye Onni, and my two Indonesian friends, Melizza and Bella. Usually the palace just open until 4 or 5 pm, but because there would be a performance, it opens until 9 pm. So, knowing this, we were planning to go to this palace.

Unhyeon's main gate
You can see the lanterns turning on?

Wanna More.?

Kamis, 02 Agustus 2012

#NegeriOrangPart12: Enjoying The World in 120 Minutes?

I always have a dream to go around this world. All part of this world. When I read some books that they tell about famous building in this world, I just can guess. Especially when I read Dan Brown novels, that told about famous museum, church, parks, etc I just can guess what they look like. You know that novel doesn't have a picture right? 

Although just a miniature, at least I can see the real shape of these building, which Dan Brown wrote in his novels...

Aiins World, a place that you can see many famous building in this world...

Aiins World Main Gate...

Wanna More.?

Sabtu, 28 Juli 2012

#NegeriOrangPart11: Ramadhan dan Musim Panas

Banyak teman menanyakan bagaimana rasanya ramadhan di Korea. Apakah lebih berat, lebih ringan, atau biasa2 saja. Tentu banyak faktor yang menjadi pertimbangan sebelum saya menjawab pertanyaan ini.

Ramadhan tahun ini bertepatan dengan puncak musim panas di Korea. Namanya puncak musim panas tentu saja tak usah ditanya lagi bagaimana panasnya. Meskipun hampir sama dengan di Indonesia, yaitu suhu rata-rata 30-34°C, entah kenapa saya merasa musim panas di sini terasa berbeda.

Ada fakta unik tentang musim panas yamg baru saya ketahui di sini. Saya kira, yang namanya hujan akan banyak turun pada saat musim gugur. Tapi ternyata tidak. Di wilayah-wilayah dengan iklim subtropis, musim panas adalah musim ketika hujan banyak turun ke bumi. Kalau di negara tropis hujan menyebabkan udara menjadi sejuk, maka tidak dengan di sini.
Wanna More.?

Sabtu, 21 Juli 2012

#NegeriOrangPart10: Ramadhan Pertama verse 2

Entah kenapa, saya merasa perlu untuk menulis bagian kedua ini. Mungkin karena saya merasa #RamadhanPertams verse 1 terlalu bernuansa melankolis dan entah kenapa ada suasana pesimisme di sana. #eh

Malam pertama Ramadhan niatnya saya lewati dengan shalat tarawih bersama di masjid Itaewon (jujur sampai saat ini saya belum pernah ke sana). Namun, karena harus menemani teman yang baru saja melahirkan, saya menginap di klinik bersalin di daerah ssangmun. Walaupun tidak bisa mendapatkan keutamaan shalat berjama'ah, saya merasa bahagia saja bisa melihat bayi yang baru saja diizinkan untuk menatap dunia.
Bayi seorang teman yang belum lagi berumur sehari

Wanna More.?

#NegeriOrangPart9: Ramadhan Pertama

Mungkin ini kadang yang dicari kita-sebagai muslim-ketika mendapatkan kesempatan untuk tinggal dalam waktu yang lama di negeri orang: Ramadhan. Mau tak mau kita mengakui akan kenangan-kenangan Ramadhan yang setiap tahun mampir ke kehidupan kita. Mungkin kita tak sadar, tapi ternyata tarawih pertama, sahur pertama, malam takbiran, petasan dan lain-lain ternyata meninggalkan kesan tersendiri.

Semakin bertambahnya umur kadang menghilangkan kepekaan kita akan kebiasaan istimewa yang kita lalui saat Ramadhan. Bahkan terkadang, pada akhirnya kita menganggap Ramadhan sama dengan hari-hari biasa, dengan perbedaan kita menjalani puasa setiap hari selama kurang lebih 30 hari. Setelah Ramadhan, lebaran, lalu sudah.

Wanna More.?

Senin, 09 Juli 2012

#ACupofCoffee2: Secangkir Kopi yang Mengisahkan Perang...

Entah kenapa, setiap saya berbincang dengan teman Jepang saya, Yuki namanya, sembari menikmati secangkir kopi, salah satu di antara pembicaraan kami selalu berkaitan dengan perang. Meskipun terkendala bahasa--terkadang bahasa perang itu rumit--namun hal itu tak membuat pembicaraan di antara kami padam.


Sore ini saja, selepas belajar bahasa korea--di mana kami tidak mengikuti kelas musim panas sehingga harus me-review kembali pelajaran yang sudah kami dapat--, kami menyempatkan diri untuk menikmati secangkir kopi. Di tengah panasnya udara Seoul tadi sore, dan di tengah jemunya kami yang sedang belajar...

Dengan Yuki, entah kenapa saya selalu bisa berbicara banyak, tentang apa saja. Biasanya pembicaraan kami dimulai dengan masalah perkuliahan yang semester lalu kami jalani, lalu pembicaraan mengalir dan berliku-liku...
Wanna More.?

Sabtu, 07 Juli 2012

#NegeriOrangPart8: Mendaki #gunungKorea

kata kunci #gunungKorea: mountain fashion, makkoli (arak khas Korea), orang tua, kita...

males ngeblog lagi, tweet aja deh #gunungKorea


cuma pernah sekali nyoba ndaki sih, padahal keinginan banyak banget #gunungKorea

Gunung Gwanak-san, terletak di Gwanak-Gu, di belakang Seoul National University #gunungKorea

Kalo diliat pake ilmu geografi, sebenernya itu bukit,bukan gunung gitu :) #gunungKorea

tapi berhubung orang-orang sini ngomong itu gunung, angguk2 aja deh #gunungKorea

#gunungKorea memiliki karakteristik berbatu-batu.

Wanna More.?

#NegeriOrang7: When I voluntereed at Guryong Village...

Apa yang kita lihat dari Korea? Ketika kita melihat dari jarak jauh, yang kita lihat mungkin tancapan gedung-gedung pencakar langit, melambangkan kemakmuran yang Korea capai saat ini. Tak salah memang, karena saya pun memandangnya begitu.

Namun, di sebuah sudut di ibukota, Seoul, ternyata kita bisa melihat sisi lain dari Korea. Sisi lain dari gambaran gedung-gedung tinggi yang menjulang. Sebuah desa kecil, mungkin tidak layak disebut desa karena merupakan daerah yang sangat kecil. Di sini, jangan dibayangkan gedung-gedung yang tahan terhadap gempa dan angin topan. Jangan juga membayangkan jalan-jalannya luas yang muat untuk beberapa mobil sekaligus.

Awalnya saya terkejut, adakah desa seperti itu di Seoul? Karena selama ini yang saya lihat hanyalah gedung-gedung mutakhir. Karena itu, ketika mendapat tawaran untuk menjadi relawan untuk membersihkan desa tersebut, saya berpikir perlukah kegiatan tersebut untuk tempat bernama Seoul ini?
Wanna More.?

Rabu, 20 Juni 2012

#NegeriOrangPart6: Say Goodbye with My Friends

"Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?" (QS. 67:3)


Ada perempuan ada lelaki, ada kecil ada besar, ada tinggi ada rendah, ada panjang ada pendek, ada gelisah ada ketenangan, ada bahagia ada sedih, ada tawa ada air mata, ada pertemuan...maka akhirnya ada perpisahan.

Sebenarnya saya tidak perlu bersedih-sedih sangat, karena  banyak teman-teman yang masih akan melanjutkan studinya di sini. Tapi, tetap saja, tangan yang akhirnya tidak bersama lagi itu akan ada air mata yang menetes...
MyEm0.Com
Banyak yang saya rasakan di sini, walau baru (sudah) berjalan empat bulan. Teman baru, suasana baru, pikiran yang terbuka akan budaya negara lain. Tidak ada yang saya sesali di sini. Entah itu waktu studi saya di UGM yang akan lebih lama, IPK yang akan turun, atau harus mengejar mata kuliah yang sulit nanti...
Tapi yang sudah saya dapatkan di sini tidak terganti...


At Foreign Students Festival, Kyunghee University. Making newspaper hat together, watching student's perform, eat lunch together...
MyEm0.Com
Wanna More.?

Minggu, 17 Juni 2012

#ACupofCoffe1: Islam dan Sejarah Kopi

Tulisan ini mungkin cuma sekedar selingan, di tengah persiapan ujian, perjalanan menuju dan dari Busan, dan minat yang mulai tumbuh tentang kopi. 

Ya, kopi. Awalnya saya kira kopi adalah minuman biasa saja. Cuma minuman yang bisa menahan kantuk, atau yang tersaji di tengah-tengah kesibukan membaca koran atau menunggu teman. Kalau di Korea, kopi digolongkan sebagai 기호식품, yaitu makanan/minuman di mana ada segolongan orang yang suka dan segolongan orang yang tidak suka.
Wanna More.?

Jumat, 18 Mei 2012

#NegeriOrangPart5: Puisi di Subway? Romantisme Antara "Pertemuan" dengan "Kesibukan"

Jalanlah melewati stasiun-stasiun subway di Korea, terutama di Seoul, maka Anda akan melihat puisi-puisi ‘bertebaran’ di depan mata.


Saya merasakan begitu mudahnya menikmati puisi di sini, di Korea. Tanpa perlu susah-susah membuka buku, ketika menunggu kereta tiba pun, saya bisa menikmati puisi yang tertulis di pintu subway. Meskipun saya tidak sepenuhnya mengerti, tapi bagi saya membacanya saja sudah merupakan suatu kenikmatan tersendiri.

Saya berpikir, kenapa? Kenapa pemerintah mau repot-repot menuliskan puisi di stasiun bawah tanah? Tempat di mana orang-orang jarang yang memperhatikan, karena sempitnya waktu mereka dan kesibukan mereka dengan gadget lain?
Wanna More.?

#NegeriOrangPart4: 우리 (Uri, Kita), Salah Satu Faktor Keberhasilan Orang Korea

Kadang saya bertanya, kenapa Korea (Selatan) bisa berhasil seperti sekarang ini, dalam konteks industri dan perekonomian? Banyak cerita yang sudah saya dengar, seperti bahwa orang Korea giat, ‘cepat-cepat’, dll. Tapi tetap saja ketika saya di sini, saya bertanya kembali, kenapa mereka bisa berhasil? Kadang saya melihat, mereka tak jauh berbeda dengan orang Indonesia. Malah mungkin, seorang pelajar kelihatan lebih sering bermain daripada belajar.

Namun, ada satu yang akhirnya saya sadari dari prinsip keberhasilan orang Korea, yaitu prinsip 우리 (uri= kita). Orang Korea sering sekali menggunakan kata ‘kita/kami’ daripada ‘saya’. Bahkan ketika makan bersama pun, prinsip ini dipakai.
Wanna More.?

Selasa, 27 Maret 2012

#NegeriOrang Part 3: Islamic Discussion with Korean

This is not discussion, this is PRESENTATION guy!


Seharusnya saya tidak kaget, karena memang buddy (teman) Korea saya sudah menginformasikan sebelumnya bahwa nantinya akan ada presentasi singkat. Tapi tetap saja saya terkejut, karena saya tidak melakukan banyak persiapan (boleh dibilang hampir nol). Saya kira akan ada sesi diskusi dan tanya jawab, sehingga saya lebih bisa mengungkapkan argumen saya dalam forum santai, tetapi ternyata tidak ada.

Saya diundang teman Korea saya untuk menyampaikan sedikit hal tentang Islam dihadapan adik-adik tingkatnya. Forum ini diadakan dalam rangka menambah pengetahuan mereka tentang Islam, karena mereka sedang mempelajari negeri Uni Emirat Arab yang mayoritas penduduknya Islam. Meskipun bingung harus menyampaikan apa, saya menyambut baik tawaran teman saya itu. Saya pikir, tidak ada salahnya. Malah ini merupakan kesempatan baik untuk sedikit memperkenalkan Islam kepada orang-orang Korea.
Wanna More.?

Rabu, 14 Maret 2012

#NegeriOrang Part 2: Acuh, Tapi Bukan Berarti Tak Peduli

Pada awalnya memang sakit ketika kita memanggil dan meminta bantuan tapi orang itu mengibaskan tangan...
Sebelumnya memang saya sudah membayangkan hal ini akan terjadi. Tetapi apa yang sesungguhnya terjadi tetap saja di luar perkiraan. Hidup di negara orang, apalagi di kota besar sebuah negara maju, ternyata harus menghadapi tingkat individualis yang luar biasa. Jangan bayangkan orang-orang di sekitar mau dengan mudah membantu seperti di Indonesia.
Contoh kecil saja, betapa sulitnya meminta bantuan orang lain untuk menunjukkan jalan ketika kita tersesat di jalan di Seoul. Orang-orang berjalan begitu cepatnya, tanpa menengok ke kiri dan ke kanan, bahkan untuk menyempatkan menengok saja rasanya sudah menghabiskan banyak waktu. Pertama kali saya dan teman saya naik subway—sendiri,tanpa teman Korea ataupun orang yang sudah pernah naik—jelas saja kami sedikit kebingungan mencari jalur mana yang benar. Kami pun mencoba bertanya kepada orang yang ada di stasiun. Hasilnya, satu orang menjawab bukan orang Seoul dan yang lainnya tidak menengok sama sekali. Kalau di stasuin subway, bantuan masih bisa ditemui karena banyak polisi yang berjaga-jaga di stasuin.
Wanna More.?

Minggu, 11 Maret 2012

Kebudayaan Tradisional dan Sejarah

Akhirnya saya membuat kimchi (김치) juga! Setelah memendam keinginan untuk membuat kimchi begitu lama, akhirnya saya mendapat kesempatan untuk membuat kimchi. Bersama dengan sekitar 20-an mahasiswa dari berbagai belahan dunia, kami belajar cara membuat makanan khas Korea yang tersohor ini.
Pada awalnya, kami berencana untuk pergi ke Museum Kimchi. Tapi—tanpa tahu alasannya—tiba-tiba kami pergi ke Seoul Global Centre. Itu adalah tempat bagi orang-orang non-Korea yang ingin mempelajari kebudayaan Korea. Sekilas tentang Seoul Global Centre, mereka menyediakan pertolongan bagi orang asing yang mengalami kesulitan untuk beradaptasi di Korea. Bahkan, terkadang ada kursus bahasa Korea gratis yang bisa diikuti oleh semua orang asing. Caranya pun terbilang unik, yaitu mempelajari bahasa Korea lewat lirik lagu. Di sini pun kita bisa mencoba Hanbok—한복, pakaian tradisional Korea—ataupun membuat pernak-pernik khas Korea. Bahkan, ada kelas Modern Dance juga!
1. Seoul Global Centre, Pusat Perbelanjaan Myeong-dong

Wanna More.?

Kamis, 01 Maret 2012

kultwit #한국어공부하다 (제3책)


시작하자!
제1과
  1. 밖에+Vnegative:only.지갑에 100원 밖에 안 남았어요... #한국어공부하다
  2. (이)라고 하다:is called. 그 한국어 선생님은 박이나 선생님이라고 해요. #한국어공부하다
  3. 게 되다:become,something that have changed than before. 날씨가 따뜻하게 되니까 좋은 것 같아요 #한국어공부하다
  4. (으)ㄹ 생각이다:will.Korean have so many "will",u know?. 돈이 있으면 여행하러 유럽에 갈 생각이에요 #한국어공부하다
제2과 시작하자..! #한국어공부하다
  1. V+는 길이다:on the way. 집에서 핸드폰을 놓고 오는 바람에 집에 가는 길이에요. #한국어공부하다
  2. (으)ㄴ 덕분에:because of (there's something like thanking). 선생님 잘 가르쳐 주신 덕분에 장학금을 받게 됐어요 #한국어공부하다
  3. 나요/(으)ㄴ 가요:honorific interrogative. 선생님이 잘 드셨나요? #한국어공부하다
제2과 끝. 복습: 1. 는 길이다. 2. (으)ㄴ 덕분에. 3. 나요/(으)ㄴ 가요. #한국어공부하
안녕, 따뜻한 아침이구나...! 배부르니까 #kultwit #한국어공부하다 시작하자!
Wanna More.?

Jumat, 24 Februari 2012

#NegeriOrang Part 1: Lepas Landas

Bukan, salah ketika saya mengira bahwa saya tidak akan membayangkan saat-saat seperti ini. Saya sadar ini adalah mimpi saya sejak menginjak sma, dan saya tahu bahwa sejak saat itulah saya membayangkan saat-saat seperti ini.

Korea. Akhirnya lepas landas juga.
Penat, jelas. Setelah melalui begitu banyak tahapan hingga pada akhirnya saya terduduk dalam pesawat Garuda Indonesia tujuan Incheon International Airport, Seoul. Proses seleksi, paspor, tiket, visa, dan urusan tetek bengek lainnya. Hingga saya sadari bahwa ternyata bukan persoalan mudah meninggalkan kampung halaman.



Paspor, Jalan Kaliurang—Jalan Solo, erotisme melawan panas dan ganas
Mulai dari mengurus paspor—yang sesungguhnya tidak bisa dikatakan sulit—namun cukup membuat waktu saya tersita. Proses pembuatan yang seharusnya hanya memakan waktu lima hari, molor menjadi enam hari. Apa alasannya sampai saat ini saya tidak tahu. Cukup berat melalui jalan Solo menuju kantor Imigrasi, terkadang dengan angkot—yang saya harus bertanya kepada kondektur—, terkadang dengan motor yang cukup membuat telapak tangan saya terbakar. Tapi ketika akhirnya paspor sudah ada di tangan, maka tidak ada kata lain selain lega. Lega akhirnya satu tahapan selesai.

Wanna More.?

Kenapa Kita Tak Pernah Romantis?



Kenapa kita tak pernah romantis?
Hanya kata-kata berloncatan membayangi benak yang malu
Hanya kata-kata mengalungi jiwa yang terombang sepi
Hanya kata-kata
Sungguh tak romantis

Kenapa kita tak pernah romantis?
Tak romantis mengingati wajah yang selalu terbayang dalam rabithah
Mengingati wajah yang selalu terbayang ketika suatu rasa menyelimuti
Hanya fatamorgana
Sungguh tak romantis

Kenapa kita tak pernah romantis?
Hanya ketika jatuh sakit nun jauh di sana merasai pula
Hanya ketika bangun bahagia nun jauh di sana merasai pula
Hanya jatuh dan bangun
Sungguh tak romantis

Wanna More.?

Kamis, 26 Januari 2012

Jama'ah dan Demokrasi Modern

Hidup ini adalah berjama'ah. Bohong ketika kita bilang kita netral dan tidak memihak jama'ah manapun. Karena dalam kondisi apapun, dengan hakikat manusia sebagai makhluk sosial, kita cenderung untuk berkelompok. Bahkan manusia yang mengakui tidak memiliki afiliasi dengan kelompok manapun merupakan suatu kelompok.
Dalam hidup berjama'ah, terutama jama'ah Islam, tidak kita pungkiri saat ini kita menghadapi era di mana pertentangan antara nilai-nilai konvensional dengan nilai-nilai modern terasa adanya. Jama'ah yang telah eksis sejak dulu tentu memiliki nilai-nilai lokal mereka sendiri. Sedangkan nilai-nilai yang dianggap modern--yang kebanyakan berasal dari dataran Eropa dan Amerika--terus membanjiri. Hal ini menyebabkan adanya penggerusan-penggerusan nilai lokal oleh nilai luar.
Isu yang mungkin berkembang paling pesat adalah isu demokrasi dan demokratisasi. Demokrasi yang masuk menginginkan adanya kebebasan yang seluas-luasnya untuk setiap individu. Contoh kecilnya adalah tentang transparansi dana seorang pejabat. Dalam demokrasi transparansi harus benar-benar jelas sampai hal yang paling kecil. Padahal jika kita lihat kembali, apakah hal itu benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat?
Wanna More.?